Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Akhir Tahun, Pertalite dan Premiun Kosong di Sejumlah SPBU Batam

Kompas.com - 31/12/2020, 10:10 WIB
Hadi Maulana,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Premiun kembali mengalami kekosongan di sejumlah SPU yang ada di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Jelang akhir tahun 2020.

Meski baru berlangsung satu hari, dampak dari kekosongan BBM telah membuat sejumlah warga Batam merasa kecewa.

Umar, salah satu warga Odessa Batam Centre, mengaku kecewa atas kekosongan ini. Bahkan dirinya terpaksa membeli Pertamax untuk sepeda motornya.

“Kalau Pertalite okelah, ini mau tidak mau saya beli Pertamax,” kata Umar.

Baca juga: Libur Natal, Konsumsi BBM di Tol Trans Jawa Naik 400 Persen

Senada diungkapkan Dedi warga Batu Aji yang mengaku diseputaran Batu AJi malah BBM yang beredar tinggal Partamax.

“Mau tidak mau saya beli, dari pada sepeda  motor saya dorong,” ucap Dedi.

Sementara itu Pertamina MOR 1 mengeklaim penyaluran BBM dan LPG saat momen Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 dipastikan berjalan dengan lancar.

Unit Manager Communication Relation dan CSR MOR 1 Taufikurachman mengatakan, pihaknya telah membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas mulai 7 Desember 2020 hingga 10 Januari 2021.

Baca juga: Pertamina dan Polda Kalsel Teken Kerja Sama Pemenuhan Pasokan BBM dan Pelumas Selama 2021

Tim Satgas ini bertugas memantau penyaluran dan kelancaran distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.

“Saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 tim Satgas siaga bertugas memantau penyaluran dan kelancaran distribusi BBM dan LPG tetap lancar,” kata Taufik melalui keterangan tertulis, Kamis (31/12/2020).

Ia menjelaskan upaya Pertamina dalam pengamanan pasokan BBM dan LPG, yakni dengan meningkatkan stok BBM dan LPG, penambahan mobil tangki, dan lainnya.

Ia memprediksi konsumsi BBM gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) mengalami peningkatan sebesar 10 persen selama Natal 2020 dan Tahun 2021. Untuk konsumsi harian normal, yakni 992.36 Kilo Liter (KL) menjadi 1,091.6 KL.

“Untuk BBM jenis gasoil (Dex, Dexlite, Biosolar) diprediksi mengalami peningkatan 2 persen dari konsumsi harian normal, yaitu 248.9 KL menjadi 258.3 KL,” ujar Taufik.

Dia menjelaskan saat Nataru ini konsumsi LPG subsidi diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar 4 persen, dengan konsumsi harian normal, yaitu 179 metrik ton (MT) menjadi 186 MT, sedangkan untuk LPG nonsubsidi diprediksi meningkat sebanyak 4 persen, yaitu dari konsumsi harian normal sejumlah 48.3 MT menjadi 50.2 MT.

Di sisi lain, Taufikurachman menyatakan belum lama ini pihaknya telah melaksanakan uji operasional perdana SPBU BBM satu harga di dua SPBU, yakni SPBU 16.297.701 di Wilayah Desa Subi Besar, Kecamatan Subi, Kabupaten Natuna dan SPBU 16.297.031 di Wilayah Kecamatan Midai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

Pada SPBU di Desa Subi telah disalurkan sejumlah 14 KL (Kiloliter) untuk produk Premium dan Solar sebanyak 15 KL sedangkan SPBU di Kecamatan Midai juga telah disalurkan Premium sebanyak 10 KL dan Solar sejumlah 15 KL.

Dengan adanya lembaga penyalur BBM satu harga ini, masyarakat bisa mengakses BBM dengan lebih mudah. Harganya pun sama dengan wilayah lain, yaitu Premium senilai Rp 6.450 per liter dan Solar senilai Rp 5.150 per liter.

“Semoga dengan hadirnya SPBU baru ini dapat memberi manfaat dan semakin memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” pungkas Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com