KOMPAS.com - Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara terbawa arus dan terdampar pesisir obyek wisata Pantai Alam Indah Pulo Kodok Tegal pada Senin (18/1/2021).
Kapal tongkang tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 100 meter.
Tongkang bernomor ETI 3302 Tanjung Priok dan bertuliskan Builder PT KTU Batam tersebut terdampar sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibatnya beberapa fasilitas umum di Pulo Kodok seperti warung pedagang, tempat swafoto, hingga pepohon roboh diterjang kapal tongkang.
Baca juga: Obyek Wisata Pulo Kodok Tegal Rusak Dihantam Tongkang Batu Bara
Diduga kapal tongkang tersebut dihantam ombak setinggi 4 meter dan terbawa arus hingga ke pinggir pantai karena jangkar putus.
Menurut Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono sebenarnya ada empat kapl tongkang pengangkut batu bara yang terdampar di pantai Kota Tegal, Jawa Tengah.
Namun salah satu kapal terbawa arus hingga ke bibir pantai.
"Hari ini kita sidak ke Pulo Kodok, kemarin ada kapal tongkang akibat cuaca buruk. Gelombang setinggi empat meter sehingga tongkang terbawa arus sampai ke pinggir pantai," kata Dedy Yon, saat meninjau ke lokasi, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Pemberian Vaksin Dimulai Februari, Dinkes Kota Tegal Siapkan 13 Faskes dan 130 Vaksinator
Ia berharap pemilik kapal tersebut segera menarik tongkang menjauh dari bibir bibir pantai.
"Harapannya kapal tongkang tersebut segera ditarik dari bibir pantai," kata Dedy.
Sementara itu Ketua Pokdarwis Pantai Pulau Kodok Kasiran (47) mengatakan, tongkang terdampar karena ombak dan angin yang sedang besar.
Menurutnya beberapa hari terakhir cuaca di pesisir memang sedang tidak bagus.
"Alhamdulillah tidak ada korban luka atau jiwa. Kerusakan hanya satu tempat duduk di warung makan dan satu spot foto," kata Kasiran kepada tribunjateng.com.
Baca juga: Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Tegal Terendam Banjir
Karena itu untuk mengantisipasi kejadian tersebut berulang, pihaknya akan membuat tanggul pemecah gelombang.
"Ketika ada kapal seperti tongkang apabila terjadi arus besar ini tidak terbawa di bibir pantai. Apabila sampai terbawa arus, paling parah sampai ke tanggul pemecah gelombang itu," kata Dedy.
"Kita bersama BPBD akan evaluasi. Ke depan ada pembangunan tanggul pemecah gelombang sehingga lebih aman," ujar Dedy.
Baca juga: Cerita Haris, Petugas Makam TPU Tegal Alur yang Sudah Lupa Kapan Terakhir Libur Kerja
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Tresno Setiadi | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribun Jateng.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.