Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Pantura Tegal-Pemalang Tergenang Luapan Sungai Rambut, Arus Lalin Tersendat

Kompas.com - 14/01/2021, 18:33 WIB
Tresno Setiadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Luapan Sungai Rambut di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menggenangi jalur pantai utara (Pantura) Tegal-Pemalang, Kamis (14/1/2021).

Meski masih bisa dilalui, terjadi antrean panjang kendaraan yang melintas karena harus berhati-hati.

Alhasil, arus lalu lintas menuju Jakarta-Semarang dan sebaliknya tersendat.

Salah satu warga, Rasban mengatakan, guyuran hujan deras pada Rabu (13/1/2021) membuat debit air Sungai Rambut meluap.

"Hujan semalaman. Sekitar pukul 03.30 WIB, Kamis, sudah nampak genangan. Salah satunya karena sungai meluap," kata Rasban, kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Sungai Meluap, Ribuan Rumah di Tegal Terendam Banjir

Informasi dari Rasban, hingga Kamis siang, genangan belum sepenuhnya surut.

Sementara di jalur pantura sendiri ketinggian air bekisar 30 hingga 60 sentimeter.

"Bahkan sawah-sawah juga banjir sampai meluber ke (jalan) pantura," katanya.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Polres Tegal sudah ke lokasi sejak pagi untuk mengamankan arus lalu lintas.

Petugas dari BPBD dan PMI masih bekerja membantu dan mengantisipasi banjir susulan.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga dua desa di Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengungsi akibat rumah mereka tergenang banjir.

Informasi dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tegal, ada ribuan rumah yang tergenang akibat meluapnya Sungai Kali Rambut sekitar pukul 20.30 WIB. Hingga Kamis (14/1/2021) siang, warga masih mengungsi di sejumlah masjid.

Baca juga: Puluhan Rumah di Entikong Kalbar Terendam Banjir, Warga Diungsikan

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui relawan Moh. Ramedhon mengatakan, wilayah yang tergenang di antaranya di Dukuh Sukalila, Desa Sukareja, Kecamatan Warureja.

"Wilayah yang terdampak meliputi RW 1, 2, 3 dan RW 10 dengan ketinggian air antara 40-170 sentimeter. Air menggenangi rumah dan akses jalan desa," kata Ramedohon kepada wartawan.

Ramedhon mengatakan, 2.300 jiwa turut terdampak. Sebanyak 200 orang dari wilayah RW 1 dan RW 2 terpaksa mengungsi ke masjid.

Kemudian wilayah selanjutnya yang terdampak yakni Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja.

Menurut Ramedhon, banjir yang menggenangi rumah dan akses jalan desa mencapai 50-140 sentimeter.

Rinciannya, di Dukuh Buyut RW 004 dan 005 ada sekitar 200 rumah, Dukuhturi di RW 001 sampai 003 ada 1.000 rumah, Randu RW 006 sekitar 55 rumah, dan Dukuh Banjaranyar di RW 007 serta RW 008 sekitar 300 rumah.

Setidaknya ada 1.555 kepala keluarga dengan jumlah 4.665 jiwa. Di wilayah ini, imbuh Ramedhon, terpantau air mulai surut serta tidak ada warga yang mengungsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com