Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 21:43 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyiapkan rumah sakit penyangga di Makassar untuk merawat korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).

“Jadi semua yang terkena gempa yang ada masalah kesehatan dan sebagainya yang serius, kita evakuasi ke Makassar. Kita akan menjadi penyangga untuk perawatan kesehatan semuanya,” kata Nurdin Abdullah saat berkunjung di Majene, Jumat (15/1/2021).

Nurdin mengaku telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder setelah mendapatkan informasi terkini pascagempa di Sulbar.

“Saya langsung telepon Pangdam dan Lantamal, Kapolda, PLN, Telkomsel, saya telpon semua, pokoknya segera ambil langkah-langkah di sana (Sulbar),” ungkapnya.

Baca juga: Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Tertutup Longsor akibat Gempa Majene

Ia juga telah menyiapkan segala kebutuhan termasuk menyediakan fasilitas rumah sakit penyangga bagi para korban luka-luka.

“Tadi juga saya minta kapal dari Danlantamal karena akses kan putus jadi logistik semua di sini saya kirim lewat laut. Pokoknya saya mendengar dari Pak Gubernur Sulbar apa yang harus kita bantu supaya ada rasa aman bagi masyarakat kita,” tutupnya.

Sekadar diketahui, Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) pukul 01.28 WIB.

Baca juga: Pasca-gempa Sulbar, Gubernur Sulsel Lakukan Pemantauan via Udara

Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa ada di 6 kilometer timur laut Majene dengan kedalaman 10 kilometer.

Sebelumnya, terjadi gempa awal yang berkekuatan magnitudo 5,9, yakni pada Kamis (14/1/2021).

Setidaknya 34 orang meninggal akibat gempat bumi tersebut.

Rinciannya, 26 orang di Kabupaten Mamuju dan 8 lainnya di Kabupaten Majene.

Selain itu, 637 warga mengalami luka-luka dan 15.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Sulbar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com