Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Gubernur Sulsel Alami Pegal Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.com - 15/01/2021, 19:31 WIB
Hendra Cipto,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman mengalami sedikit pegal setelah disuntik vaksin Covid-19.

Andi Sudirman menjadi orang pertama penerima vaksinasi Covid-19 di RS Dadi Makassar, Jumat (15/1/2021).

“Alhamdulillah jarum suntiknya tak sebesar yang saya kira, jadi hampir tidak terasa sama sekali. Setelah disuntik ada masa observasi 30 menit, saat itu saya merasakan pegal sedikit. Apa yang saya fikirkan sebelum disuntik, tidak terjadi sesuatu hal,” katanya kepada wartawan, Jumat.

Sebelum disuntik vaksin Covid-19, Andi Sudirman menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan.

“Jelas tidak ada efek yang signifikan, biasa saja,” tegas adik mantan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Baca juga: Emil Dardak: Kami Masih Tunggu Kiriman 120.000 Vaksin dari Kemenkes

Andi Sudirman mengungkapkan jika terjadinya peningkatan kasus baru di Sulsel yang signifikan hingga menempati posisi kelima secana nasional akibat perubahan cuaca.

“Peningkatan itu, salah satu yang menjadi penyebab cenderung disebabkan karena pancaroba atau cuaca tidak menentu. Di musim pancaroba daya tahan tubuh aktif menurun. Ketika imun turun, virus mudah masuk,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah batal menjadi orang pertama yang divaksin di provinsinya.

Saat diperiksa sebelum disuntik vaksin di Rumah Sakit (RS) Dadi Makassar, Nurdin dianggap tidak memenuhi syarat.

"Saya dari kriteria kesehatan semua memenuhi syarat, termasuk tekanan darah dan sebagainya. Tapi karena ada kerabat yang terkonfirmasi positif, maka kami (saya) tidak bisa divaksin,” kata Nurdin di RS Dadi Makassar, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Tak Memenuhi Syarat, Wali Kota Yogyakarta Batal Divaksin Covid-19

Nurdin Abdullah menjelaskan, tidak semua orang dapat divaksin berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK 02.02/4/1/2021 tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Dia pun meminta melalui Kementerian Kesehatan untuk mengkaji hal ini, sebab tenaga kesehatan juga setiap hari menghadapi pasien terkonfirmasi positif.

“Jujur saja kami semua sudah siap untuk melakukan vaksinasi, tetapi kriterianya itu yang membuat tidak bisa,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com