Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tak Ikut Terbang, Nama Sarah Masuk Manifes Sriwijaya | Anak dan Ibu di Demak Akhirnya Berdamai

Kompas.com - 14/01/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

Bersama kekasihnya, Selvin, Teofilus menumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 menuju Pontianak untuk mencari pekerjaan.

Mereka menggunakan identitas orang lain karena keduanya belum memiliki KTP.

Donatus Bsru, paman Teofilus berharap pemerintah memfasilitasi mereka untuk saat pencocokan DNA korban yang ditemukan.

"Memang betul almarhum menggunakan KTP temannya. Berharap pemerintah membantu memfasilitasi untuk tes DNA," kata Donatus

Baca juga: Sepasang Kekasih Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Gunakan Identitas Orang Lain, Terdaftar Atas Nama Sarah dan Felix

3. Di Demak, ibu dan anak akhirnya berdamai

Agesti (19) yang melaporkan ibunya, Sumiyatun (36), ke polisi dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga akhirnya mencabut laporan tersebut.

Ibu dan anak ini akhirnya berdamai dan saling berpelukan dengan disaksikan Dedi Mulyadi, Kapolres Demak, Kajari dan jajarannya.

"Alhamdulillah, akhirnya mereka damai. Laporannya dicabut," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (13/1/2021).

"Akhirnya sepakat perkara akan dicabut. Kedua pihak saling memaafkan. Disaksikan Pak Kajari, Pak Kapolre dan jajarannya. Kedua pihak ketemu, saling maafkan, menangis. Perkaranya dicabut. Sekarang sedang proses restorasi justice karena kasusnya sudah kadung P21," kata Dedi.

Baca juga: Anak yang Laporkan Ibu Berdamai, Laporan Dicabut dan Keduanya Dijanjikan Umrah

4. Dokter di Papua suntik vaksin sendiri

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum temgah menguntikan vaksin covid-19 buatan Sinovac kepada dirinya sendiri, Jayapura, Papua, Rabu (13/1/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum temgah menguntikan vaksin covid-19 buatan Sinovac kepada dirinya sendiri, Jayapura, Papua, Rabu (13/1/2021)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum menjadi orang pertama di Papua yang menerima vaksin Covid-19 Sinovac.

Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182

Aaron adalah salah satu dari 14 relawan yang akan menerima vaksin pertama di Papu pada 15 Januari 2021.

Sebanyak 14 relawan lainnya merupakan pejabat publik, di antaranya panglima Kodam XVII/Cenderawasih, kabag Ops Polda Papua, kepala DPPAD Papua, dan wakil wali Kota Jayapura.

Namun, karena kontroversi mengenai vaksin Sinovac terus muncul di media, Aaron ingin membuktikan bahwa vaksin tersebut aman.

"Saya pikir lebih baik saya disuntik dulu biar kalau terjadi apa-apa, Pak Pangdam, wakil wali kota aman, semua aman," kata dia di Jayapura, Rabu (13/1/2021).

Sebagai seorang tenaga kesehatan, ia merasa perlu memberi contoh dan memastikan vaksin Sinovac berbahaya atau tidak.

"Saya bukan jagoan, saya masih berhubungan dan dekat dengan pasien Covid-19, saya tidak tahu Covid-19 ini kapan berakhir. Jadi mumpung ada vaksin gratis, ya sudah saya suntik diri sendiri," kata Aaron.

Baca juga: Lebih Baik Saya Disuntik Dulu, biar kalau Terjadi Apa-apa, Pak Pangdam, Wakil Wali Kota Aman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com