Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tak Ikut Terbang, Nama Sarah Masuk Manifes Sriwijaya | Anak dan Ibu di Demak Akhirnya Berdamai

Kompas.com - 14/01/2021, 06:26 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nama Sarah Beatrice Alomau (19) masuk dalam daftar penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Namun Sarah tak pernah ikut terbang ke Pontianak. Diduga identitas Sarah digunakan rekannya satu kos yang bernama Selvin Daro asal Kabupaten Ende.

Sementara itu di Demak, perseteruan antara Agesti dan Sumiyatun ibu kandungnya berakhir damai.

Agesti mencabut laporan kepada ibunya atas tuduhan KDRT. Mereka pun berdamai dan saling berpelukan disaksikan Dedi Mulyadi, Kapolres Demak, Kajari dan jajarannya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.

1. Nama Sarah masuk manifes Sriwijaya SJ 182

Petugas membawa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021).KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas membawa serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Sarah Beatrice Alomau (19) warga Kabupaten Alor NTT bingung saat namanya masuk dalam manifes Sriwijaya SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021).

Padahal Sarah sama sekali tidak ikut dalam penerbangan tersebut.

Diduga, identitas Sarah digunakan rekan kerjanya yang bernama Selvin Daro asal Kabupaten Ende.

Hingga saat ini, Selvin sendiri masih belum diketahui keberadaanya.

Sarah dan Selvin adalah rekan kerja di pabrik kertas di Tangerang. Selain rekan kerja, mereka berdua tinggal di rumah kos yang sama.

Sarah mengaku tak mengetahui identitasnya digunakan oleh Selvin karena hingga saat ini Sarah masih memegang KTP asli.

Diduga Selvin menggunakan fotokopi atau scan milik Sarah

Baca juga: Tak Ikut Terbang, Nama Sarah Masuk Manifes Sriwijaya Air SJ 182, Diduga KTP-nya Digunakan Teman Kos

2. Sepasang kekasih gunakan identitas orang lain

Petugas KNKT memeriksa bagian turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021).KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Petugas KNKT memeriksa bagian turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu di Posko SAR Sriwijaya Air, Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Selain Sarah Beatrice, nama Felix Wongge juga masuk dalam manifes Sriwijaya Air SJ 182. Padahal Felix tidak pernah ikut dalam penerbangan tersebut.

Diduga identitas Felix digunakan oleh Teofilus Lau Ura (22) yang tak lain kekasih Selvin Daro. Saat ini keberadaan Selvin dan kekasihnya, Teofilus tak diketahui.

Teofilus adalah warga Desa Pora, Kecamatan Wolojita, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Ia sudah 2 tahun ia merantau di Jakarta untuk menafkahi ibu dan adiknya.

Bersama kekasihnya, Selvin, Teofilus menumpang pesawat Sriwijaya SJ 182 menuju Pontianak untuk mencari pekerjaan.

Mereka menggunakan identitas orang lain karena keduanya belum memiliki KTP.

Donatus Bsru, paman Teofilus berharap pemerintah memfasilitasi mereka untuk saat pencocokan DNA korban yang ditemukan.

"Memang betul almarhum menggunakan KTP temannya. Berharap pemerintah membantu memfasilitasi untuk tes DNA," kata Donatus

Baca juga: Sepasang Kekasih Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Gunakan Identitas Orang Lain, Terdaftar Atas Nama Sarah dan Felix

3. Di Demak, ibu dan anak akhirnya berdamai

Dedi Mulyadi, Ketua Komisi IV DPR RI memberikan beasiswa kepada A seusai mediasi di Kantor Kejaksaan Negeri Demak Jawa Tengah , Rabu (13/1/2021)KOMPAS.COM/ARI WIDODO Dedi Mulyadi, Ketua Komisi IV DPR RI memberikan beasiswa kepada A seusai mediasi di Kantor Kejaksaan Negeri Demak Jawa Tengah , Rabu (13/1/2021)
Agesti (19) yang melaporkan ibunya, Sumiyatun (36), ke polisi dengan tuduhan kekerasan dalam rumah tangga akhirnya mencabut laporan tersebut.

Ibu dan anak ini akhirnya berdamai dan saling berpelukan dengan disaksikan Dedi Mulyadi, Kapolres Demak, Kajari dan jajarannya.

"Alhamdulillah, akhirnya mereka damai. Laporannya dicabut," kata Dedi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Rabu (13/1/2021).

"Akhirnya sepakat perkara akan dicabut. Kedua pihak saling memaafkan. Disaksikan Pak Kajari, Pak Kapolre dan jajarannya. Kedua pihak ketemu, saling maafkan, menangis. Perkaranya dicabut. Sekarang sedang proses restorasi justice karena kasusnya sudah kadung P21," kata Dedi.

Baca juga: Anak yang Laporkan Ibu Berdamai, Laporan Dicabut dan Keduanya Dijanjikan Umrah

4. Dokter di Papua suntik vaksin sendiri

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum temgah menguntikan vaksin covid-19 buatan Sinovac kepada dirinya sendiri, Jayapura, Papua, Rabu (13/1/2021)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum temgah menguntikan vaksin covid-19 buatan Sinovac kepada dirinya sendiri, Jayapura, Papua, Rabu (13/1/2021)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Aaron Rumainum menjadi orang pertama di Papua yang menerima vaksin Covid-19 Sinovac.

Baca juga: Kronologi, Fakta, dan Misteri Jatuhnya Boeing 737-500 Sriwijaya Air SJY 182

Aaron adalah salah satu dari 14 relawan yang akan menerima vaksin pertama di Papu pada 15 Januari 2021.

Sebanyak 14 relawan lainnya merupakan pejabat publik, di antaranya panglima Kodam XVII/Cenderawasih, kabag Ops Polda Papua, kepala DPPAD Papua, dan wakil wali Kota Jayapura.

Namun, karena kontroversi mengenai vaksin Sinovac terus muncul di media, Aaron ingin membuktikan bahwa vaksin tersebut aman.

"Saya pikir lebih baik saya disuntik dulu biar kalau terjadi apa-apa, Pak Pangdam, wakil wali kota aman, semua aman," kata dia di Jayapura, Rabu (13/1/2021).

Sebagai seorang tenaga kesehatan, ia merasa perlu memberi contoh dan memastikan vaksin Sinovac berbahaya atau tidak.

"Saya bukan jagoan, saya masih berhubungan dan dekat dengan pasien Covid-19, saya tidak tahu Covid-19 ini kapan berakhir. Jadi mumpung ada vaksin gratis, ya sudah saya suntik diri sendiri," kata Aaron.

Baca juga: Lebih Baik Saya Disuntik Dulu, biar kalau Terjadi Apa-apa, Pak Pangdam, Wakil Wali Kota Aman

4. Polisi tangkap pembakar puluhan rumah

Warga korban kebakaran dermaga Inhutani Nunukan tangah menatap sedih bekas bekas puing rumahnya, kebakaran yang terjadi Minggu 10 Januari 2021 diperkirakan menghanguskan lebih 60 bangunan termasuk fasilitas umumKompas.com/Ahmad Dzulviqor Warga korban kebakaran dermaga Inhutani Nunukan tangah menatap sedih bekas bekas puing rumahnya, kebakaran yang terjadi Minggu 10 Januari 2021 diperkirakan menghanguskan lebih 60 bangunan termasuk fasilitas umum
Bripka Indra secara heroik menangkap AS (44) pelaku pembakaran rumah di sekitar dermaha tradisional Nunukan Utara, Kalimantan Utara, Minggu (10/1/2021).

Selain membakar puluhan rumah, AS juga melukai 7 orang dengan paran termasuk ibu hamil dan anak-anak. Ia sempat terperosok jembatan kayu berlubang hingga hampir terkena sabetan parang AS.

"Dia sudah membacok ibu hamil di dekatnya, saya lihat ada anak kecil di depannya, saya teriak jangan itu anak kecil, polisi ini saya. Saat itu saya berpakaian semi sipil karena sebentar lagi akan menggelar sholat Maghrib," ujarnya mengawali kisahnya, Selasa (12/1/2021).

Saat menghindari kejaran AS, Indra menghubungi anggota Polsek Nunukan Kota.

"Saya lari ternyata sudah sampai ujung dermaga. Akhirnya saya terobos dia saat akan mengayunkan parang ke arah saya. Alhamdulillah bisa lolos," tuturnya.

Ia kemudian meminta pengendara motor untuk mengantarnya ke Mapolsek untuk mengambil senjata api.

Indra kemudian mencari keberadaan AS dan menemukan pelaku di atas kapal yang bersandar. AS terpaksa ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

Baca juga: Aksi Heroik Polisi Tangkap Pembakar Puluhan Bangunan di Nunukan, Terperosok hingga Nyaris Disabet Parang

5. Tanah ambles, muncul lubang di dalam rumah

Lantai Berlubang di Rumah Milik Sukamto Warga Kapanewon Rongkop, Gunungkidul Rabu (13/1/2021)Dok BPBD kabupaten Gunungkidul Lantai Berlubang di Rumah Milik Sukamto Warga Kapanewon Rongkop, Gunungkidul Rabu (13/1/2021)
Sebuah lubang besar muncul di rumah Sukamto warga Gunungkidul saat hujan turun pada Selasa (12/1/2021) malam.

Peristiwa amblesnya rumah diketahui oleh pemiliknya saat hujan deras Selasa malam, saat itu terdengar gemuruh.

"Pemiliknya mengecek sumber gemuruh ternyata di samping rumah mepet dinding tanah sudah amblas," kata Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/1/2021).

Panjang amblesan sekitar 4 meter dengan lebar 4 meter, dan kedalaman mencapai 6 meter.

"Informasinya lubang diisi batu urug sebanyak enam truk tidak menutup lubang," ucap Edy.

Baca juga: Rumah Warga Gunungkidul Muncul Lubang Setelah Lantainya Ambles Mendadak

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor, Markus Yuwono | Editor : Rachmawati, Farid Assifa, David Oliver Purba, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com