KOMPAS.com - Sebanyak 67 bangunan di sekitar dermaga tradisional Inhutani Nunukan Utara, Nunukan, Kalimantan Utara, ludes dibakar AS (44) pada Minggu (10/1/2021).
Selain melakukan pembakaran, AS secara membabi buta juga membacok tujuh orang warga sekitar dengan parang.
Tragisnya, di antara korbannya tersebut ada seorang ibu hamil dan anak kecil.
Beruntung aksi brutalnya tersebut segera diketahui Bripka Indra yang berada di lokasi kejadian.
Meski sempat bertaruh nyawa saat proses penangkapan, namun pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan.
Saat kejadian itu, Bripka Indra yang merupakan warga sekitar awalnya mengaku terkejut saat mendengar suara teriakan orang mengamuk.
Mendengar teriakan itu, ia langsung bergegas melakukan pemeriksaan.
Setibanya di lokasi kejadian, Indra melihat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa itu mengacungkan parang dan ada seorang ibu hamil yang telah menjadi korban.
"Dia sudah membacok ibu hamil di dekatnya, saya lihat ada anak kecil di depannya, saya teriak jangan itu anak kecil, polisi ini saya. Saat itu saya berpakaian semi sipil karena sebentar lagi akan menggelar shalat Maghrib," ujarnya mengawali kisahnya, Selasa (12/1/2021).
Tapi teriakan Indra tak digubris oleh pelaku. Seorang anak kecil yang berada di depannya disabet parang pada bagian punggungnya.
Baca juga: Fakta 67 Bangunan Ludes Terbakar di Nunukan, Pelaku Pembakaran Ditembak Setelah Bacok 7 Warga
Usai membacok anak kecil tersebut, pelaku lalu mengejar Indra sambil membawa parangnya.
Indra yang saat itu tidak membawa senjata berusaha menghindari serangan pelaku sambil berlari dan meminta warga menjauh.
Saat sedang lari itu, naasnya kaki Indra justru terperosok ke dalam lubang dan nyaris patah.