Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bripka Indra, Nyaris Tertebas Parang Saat Tangkap Pelaku Pembacokan dan Pembakar Rumah Warga

Kompas.com - 14/01/2021, 06:22 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 67 bangunan di sekitar dermaga tradisional Inhutani Nunukan Utara, Nunukan, Kalimantan Utara, ludes dibakar AS (44) pada Minggu (10/1/2021).

Selain melakukan pembakaran, AS secara membabi buta juga membacok tujuh orang warga sekitar dengan parang.

Tragisnya, di antara korbannya tersebut ada seorang ibu hamil dan anak kecil.

Beruntung aksi brutalnya tersebut segera diketahui Bripka Indra yang berada di lokasi kejadian.

Meski sempat bertaruh nyawa saat proses penangkapan, namun pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan.

Baca juga: Aksi Heroik Polisi Tangkap Pembakar Puluhan Bangunan di Nunukan, Terperosok hingga Nyaris Disabet Parang

Kesaksian Bripka Indra

Ilustrasi polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi polisi

Saat kejadian itu, Bripka Indra yang merupakan warga sekitar awalnya mengaku terkejut saat mendengar suara teriakan orang mengamuk.

Mendengar teriakan itu, ia langsung bergegas melakukan pemeriksaan.

Setibanya di lokasi kejadian, Indra melihat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa itu mengacungkan parang dan ada seorang ibu hamil yang telah menjadi korban.

"Dia sudah membacok ibu hamil di dekatnya, saya lihat ada anak kecil di depannya, saya teriak jangan itu anak kecil, polisi ini saya. Saat itu saya berpakaian semi sipil karena sebentar lagi akan menggelar shalat Maghrib," ujarnya mengawali kisahnya, Selasa (12/1/2021).

Tapi teriakan Indra tak digubris oleh pelaku. Seorang anak kecil yang berada di depannya disabet parang pada bagian punggungnya.

Baca juga: Fakta 67 Bangunan Ludes Terbakar di Nunukan, Pelaku Pembakaran Ditembak Setelah Bacok 7 Warga

Terperosok dan nyaris tertebas parang

Ilustrasi penusukan.SHUTTERSTOCK Ilustrasi penusukan.

Usai membacok anak kecil tersebut, pelaku lalu mengejar Indra sambil membawa parangnya.

Indra yang saat itu tidak membawa senjata berusaha menghindari serangan pelaku sambil berlari dan meminta warga menjauh.

Saat sedang lari itu, naasnya kaki Indra justru terperosok ke dalam lubang dan nyaris patah.

Mengetahui hal itu, pelaku langsung mengayunkan parangnya ke arah Indra. Beruntung, ia bisa segera menghindari serangan itu.

"Kalau seandainya kaki saya tidak bisa keluar dari lubang, selesai saya, pasti kena bacok saya," lanjutnya.

Meski sudah berhasil menghindar, ia masih dikejar pelaku hingga ujung dermaga.

"Saya lari ternyata sudah sampai ujung dermaga. Akhirnya saya terobos dia saat akan mengayunkan parang ke arah saya. Alhamdulillah bisa lolos," tuturnya.

Baca juga: 67 Bangunan Sekitar Dermaga Nunukan Ludes Terbakar, Berawal dari Cekcok Rumah Tangga

Ambil senjata di Polsek

Ilustrasi penembakan.Shutterstock Ilustrasi penembakan.

Setelah berhasil lolos dari serangan pelaku itu, Indra langsung meminta pengendara motor yang melintas untuk mengantar ke Mapolsek Nunukan Kota.

Setibanya di Mapolsek itu ia berkoordinasi dengan anggota lainnya dan mengambil senjatanya untuk kembali mengejar pelaku.

Setelah dilakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian, pelaku berhasil ditemukan Indra sedang berada di atas salah satu kapal yang sedang bersandar.

Saat itu pelaku terlihat kegirangan karena mengetahui kobaran api sudah membakar puluhan bangunan, termasuk kios dan dua sepeda motor Indra.

Tak ingin pelaku lolos, Indra memintanya untuk menyerahkan diri. Tapi permintaannya itu lagi-lagi tak digubris dan pelaku justru balik menyerangnya.

"Dia teriak saya gila, kalau berani kau tembak saya. Baru dia maju mau tebas saya di atas perahu itu, saya mundur teriak supaya dia berhenti. Saya beri tembakan peringatan, tetap dia tidak peduli terpaksa saya tembak," lanjutnya.

Setelah terkena tembakan itu, pelaku terjatuh ke laut. Pelaku kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com