Selain tidak dapat bantuan makanan, kondisi ibu dua anak ini sangat memprihatinkan karena kompor gas, kulkas dan kasur tidurnya hilang terseret banjir.
"Semoga segera datang bantuan biar malam ini kami bisa tidur tidak dalam keadaan menahan lapar," ujar Hozaimah.
Kepala Pelaksana BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus saat dihubungi melalui telpon seluler menuturkan bahwa banjir kali ini paling besar jika dibandingkan dengan beberapa peristiwa banjir sebelumnya.
Baca juga: 2 Pejabat Positif Covid-19, Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Pamekasan Ditutup
Paling parah banjir merendam puluhan rumah di Gladak Anyar yang hampir ke atas rumah warga.
Oleh sebab itu, banyak tenaga yang dibutuhkan untuk membantu para korban mulai dari evakuasi hingga pemberian bantuan.
Sementara, jumlah tenaga BPBD dan relawan sangat terbatas.
"Bantuan makanan sudah berjalan ke kelurahan dan desa yang terendam banjir. Tinggal menunggu giliran dan waktu," ungkap Akmalul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.