SUMEDANG, KOMPAS.com - Perumahan Pondok Daud di Dusun Bojong Kondang RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, berada di tanah gembur dan labil.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, longsor tebing setinggi 20 meter dengan lebar lebih dari 40 meter ini dipicu hujan deras yang terjadi selama beberapa jam, sejak Sabtu (9/1/2021) siang.
"Dari informasi yang kami terima, longsor dipicu hujan yang terjadi selama beberapa jam. Lokasi ini juga tanahnya gembur dan labil," ujar Dony kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Tragedi Longsor Susulan di Sumedang, Anggota SAR Turut Jadi Korban, Baru 5 yang Ditemukan
Dony menuturkan, izin perumahan Pondok Daud yang berada di lereng Gunung Geulis ini dibuat pada tahun 2017.
Meski begitu, kata Dony, bencana longsor ini menjadi tanggungjawab Pemkab Sumedang saat ini.
"Kejadian ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi bagi kami. Ke depan cut (Stop) memberikan izin perumahan di lokasi dengan kemiringan yang rawan seperti ini," tutur Dony.
Dony menyebutkan, untuk menghindari terjadinya longsor susulan, seluruh warga dievakuasi ke tempat lebih aman.
Baca juga: Fakta Bencana Longsor di Sumedang, Danramil dan Kasi BPBD Tewas Tertimbun Saat Bantu Evakuasi Warga
"Warga sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Kami dirikan posko penampungan dan dapur umum di SMAN Cimanggung," sebut Dony.
Dony mengatakan, Pemkab Sumedang akan melakukan kajian lebih jauh terkait kondisi tanah di lokasi longsor.
"Dimungkinkan akan kami relokasi ke tempat lebih aman jika memang di lokasi ini tidak layak dijadikan perumahan. Untuk saat ini kami fokus evakuasi dan membantu warga yang masih ada di sekitar lokasi untuk mengungsi ke tempat penampungan sementara," tutur Dony.