Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sarjana MIPA yang Jadi Pemulung, Mengecewakan Ibu hingga Raih Kalpataru

Kompas.com - 08/01/2021, 09:47 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


Untuk kerajinan, ia memberdayakan para istri pemulung.

Mereka membuat tas, keranjang, sandal, tempat tissue, hingga gazebo, dari batang eceng gondok.

Harga jualnya berkisar Rp 25.000 sampai Rp 15 juta.

Meski harganya terbilang terjangkau, produk yang dihasilkan terbilang cantik, elegan, dan tahan lama.

Baca juga: Mendadak Melahirkan Tanpa Merasa Hamil, Dedeh: Anak Ini Nyata atau Enggak?

Indra juga mengelola sampah dengan konsep yang sama. Bahkan ia membuat mesin pencacah sampah sendiri.

Kreativitas inilah yang mengantarkan Indra menjadi pembicara di berbagai tempat di Indonesia.

Sarjana jadi pemulung

Keberhasilan Indra mendirikan dan mengembangkan Bening Saguling Foundation tidak mudah.

Semua berawal pada 1998, saat Indonesia mengalami krisis moneter.

Saat itu, Indra yang baru lulus dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Padjadjaran (Unpad) memutuskan pulang ke kampung halaman.

Sama seperti lulusan lainnya, ia mencoba untuk melamar pekerjaan ke beberapa tempat.

Namun, lokasinya yang jauh dari kota, membuat jawaban surat lamaran Indra yang dikirim via pos baru sampai 2-3 bulan setelahnya.

Di sisi lain, Indra melihat kerusakan lingkungan yang luar biasa setelah sungai dibendung menjadi Waduk Saguling, di daerah tempat tinggalnya.

Mulai dari sampah, eceng gondok, hingga perubahan struktur masyarakat.

Dari awalnya bertani di lahan sendiri, banyak yang menjual lahan dan menjadi transmigran.

Begitu pulang ke kampung, mereka jadi buruh tani, karena lahan sudah habis dijual.

Ada juga yang menjadi tukang becak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com