KOMPAS.com - Empat bocah perempuan di Cilacap, Jawa Tengah ditetapkan sebagai tersangka kasus perundungan. Korban adalah rekan SMP mereka.
Salah satu pelaku adalah alumni SMP tersebut. Kasus tersebut berawal dari sebuah video viral yang beredar di media sosial.
Di video tersebut terlihat seorang anak perempuan yang menangis tersedu-sedu terduduk di tanah setelah rambunya dijambak oleh salah satu pelaku.
Baca juga: 4 Anak Pelaku Perundungan di Cilacap Jadi Tersangka, Pelaku dan Korban Ternyata Satu SMP
Video tersebut direkam di Jalan Pemintalan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kasat Reskrim Polres Cilacap AKP Rifeld Constantien Baba membenarkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Cilacap.
"Betul sekali, kami sudah mengecek TKP, dan dipastikan memang kejadiannya di wilayah Cilacap, di daerah Pemintalan, Kota Cilacap," kata Rifeld saat dikonfirmasi, Rabu (30/12/2020).
Ia mengatakan telah memanggil seluruh perempuan di video tersebut yang ternyata masih di bawah umur.
Baca juga: Video Viral Anak Perempuan Jadi Korban Perundungan, Hanya Bisa Menangis Terduduk di Tanah
"Semua pihak yang terkait video itu semuanya di bawah umur, masih anak-anak," ungkap Rifeld.
"Yang dirundung satu, ini sedang kita dalami. Untuk pelaku kita belum bisa sebutkan karena sekarang masih diperiksa," kata Rifeld.
Dari hasil penyelidikan sementara, perundungan terjadi karena emosi sesaat.
"Karena kata-kata teguran tidak diterima baik, akhirnya emosi. Jadi hanya emosi sesaat karena ditegur biasa, jadi marah," jelas Rifeld.
Namun dari pengembangan kasus, ternyata ada dua korban perundungan.
Baca juga: Diperkosa Kakak Kandung hingga Hamil, Remaja 13 Tahun Juga Jadi Korban Perundungan Warga
"Korban dan pelaku satu sekolah, tapi beda kelas, salah satu pelaku ada yang sudah alumni. Semuanya masih di bawah umur," kata Dery saat ungkap kasus di Mapolres Cilacap, Kamis (7/1/2021).
Saat ini empat tersangka di rumahnya masing-masing dengan pengawasan dari orang tua.
Baca juga: RL Dapat Beasiswa dan Sepeda, Pelaku Perundungan Jadi Tersangka
"Sampai saat ini kita masih melakukan upaya mediasi, kami libatkan Balai Pemasyarakatan (Bapas), sekokah, keluarga dan lain-lain yang terkait, dan saat ini masih berlangsung," ujar Dery.
Derry mengungkapkan, berdasarkan hasil penyelidikan jumlah korban perundungan ternyata tidak hanya satu orang.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan korban berkembang jadi dua orang, tapi yang terlihat di video hanya satu orang. Perundungan dilakukan di lokasi yang sama," jelas Dery.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Dheri Agriesta,Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.