Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Sering Dengar Gemuruh, Warga Lereng Gunung Merapi Pilih Kembali Mengungsi

Kompas.com - 06/01/2021, 11:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Walau begitu, mereka menyatakan siap dan bersedia jika sewaktu-waktu harus dievakuasi lagi seiring perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

"Pas kita pulang ada penurunan (aktivitas Merapi), tapi sekarang ada kenaikan lagi sehingga kami mengungsi lagi sesuai imbauan pemerintah. Waktu itu kita buat surat pernyataan kalau ‘kita tetap ngikuti anjuran pemerintah’,” jelasnya.

Wahyudi mengakui, ada rasa khawatir selama berada di rumah saat Merapi masih berstatus siaga.

Baca juga: Aktivitas Merapi Masih Tinggi, Tanggap Darurat Bencana di Magelang Diperpanjang Lagi

Apalagi beberapa hari terakhir semakin sering terdengar suara gemuruh, terutama pada malam hari.

“Iya, setiap hari kalau malam kita dengar suara gemuruh atau guguran. Suaranya semakin hari semakin sering intensitasnya," imbuh Wahyudi.

Dihubungi terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto memaparkan, total jumlah pengungsi sampai Selasa (5/1/2021) pukul 18.00 WIB tercatat ada 508 jiwa, tersebar di 5 titik lokasi pengungsian.

"Sebagian besar mereka ada yang sebelumnya sudah dievakuasi, lalu pulang, dan kemarin mengungsi lagi ke TEA atau desa penyangga masing-masing," kata Edy.

Baca juga: Cegah Covid-19, Rapor Siswa di Kota Magelang Dibagikan Via WhatsApp

Adapun 5 titik lokasi pengungsian itu antara lain di Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan; Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan; Desa Ngrajek, Kecamatan Muntilan; Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.

Para pengungsi berasal dari Desa Paten, Krinjing dan Ngargomulyo (Kecamatan Dukun) dan Desa Keningar.

Sampai saat ini belum ada penambahan pengungsi, walau demikian pihaknya terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi, dan berkoordinasi dengan BPPTKG Yogyakarta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com