Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Tukang Bakso di Jambi Ditendang Pembeli | Boby Sindir Akhyar Soal Banjir di Medan

Kompas.com - 07/12/2020, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Aswin (52) seorang pria di Kota Jambi diamankan polisi karena menendang tukang bakso yang berjualan di depan RS Abdul Manap pada Sabtu (28/11/2020).

Pria yang berprofesi sebagai petugas keamanan di perumah tersebut mengaku menendang korban karena kesal harga bakso yang ia pesan naik jadi Rp 20.000.

Sementara itu di Medan, calon wali kota Medan Bobby Nasution mengatakan Pemkot Medan dan Kabupaten Karo gagal berkolaborasi menangani banjir.

Pernyataan tersebut ditanggapi Akhyar Nasutian saat debat terakhir Pilkada Medan pada Sabtu (5/12/2020). Ia mengatakan banjir tidak hanya terjadi di Kota Medan tapi juga di beberapa wilayah di Sumetera Selatan.

Akhyar juga menyebut ibu kita negara tenpat tinggal Presiden juga kebanjiran.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

1. Pembeli tendang tukang bakso karena harga naik

Saat pelaku penendangan tukang bakso diperiksa oleh unit resor kriminal Polresta Jambi, pada Sabtu (5/12/2020).KOMPAS.COM/JAKA HB Saat pelaku penendangan tukang bakso diperiksa oleh unit resor kriminal Polresta Jambi, pada Sabtu (5/12/2020).
Aswin (52) seorang seorang petugas keamanan di Kota Jambi diamankan polisi karena menendang tukang bakso yang berjualan di depan RS Abdul Manap pada Sabtu (28/11/2020).

Kepada polisi, Aswin mengaku menendang korban karena kesal harga bakso yang ia pesan naik jadi Rp 20.000.

Sebelum penganiayaan terjadi, Aswin memesan empat porsi bakso ke Iwan Sunaryo yang berjualan di depan RS Abdul Manap.

Iwan berinisiatif menggabungkan empat posri dalam dua mangkok.

Setelah menerima pesanan, pria tersebut membayar Rp 20.000. Padahal seharusnya harga bakso yang dipesan seharga Rp 40.000.

Iwan kemudian menagih sisa uang Rp 20.000. Namun pembeli tersebut marah dan mengancam Iwan serta menendangnya hingga terpental.

Baca juga: Kesal Harga Bakso Naik Jadi Rp 20.000, Aswin Tendang Tukang Bakso di Jambi, Ini Ceritanya

2. Polisi tetapkan satu tersangka demo di rumah Mahfud

Anggota Polres Pamekasan menjaga rumah Mahfud MD di Jl. Dirgahayu Kelurahan Bugih, setelah diunjuk rasa ratusan massa, Selasa (1/12/2020).KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN Anggota Polres Pamekasan menjaga rumah Mahfud MD di Jl. Dirgahayu Kelurahan Bugih, setelah diunjuk rasa ratusan massa, Selasa (1/12/2020).
Polisi menetapkan AD alias MT (31) warga Desa Campor, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan peserta demo di depan rumah Mahfud MD beberapa waktu lalu.

AD dijerat pasl berlapis.

Saat aksi berlangsung di meneriakkan kata 'bunuh.' Hal tersebut mengakibatkan ibunda Mahfud MD yang ada di dalam rumah mengalami trauma.

"Di dalam rumah ada ibu Pak Menkopolhukam yang berusia 90 tahun, merasa terancam dengan teriakan tersangka yang mengatakan: bunuh..bunuh," kata Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta di Mapolda Jatim, Sabtu malam.

Polisi pun sedang mendalami keterlibatan kelompok Front Pembela Islam (FPI) dalam demonstrasi di depan rumah Mahfud MD tersebut.

"Kita sedang dalami keterlibatan kelompok FPI, tapi saat ini kami masih fokus pada pengembangan penyidikan kasus penyebaran ancaman saat aksi dilakukan," kata Nico.

Baca juga: Fakta Baru Penggerudukan Rumah Mahfud MD, Demonstran Berteriak Bunuh Jadi Tersangka, Polisi Dalami Keterlibatan FPI

3. Bobby sindir Kota Medan banjir

Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajeckshah mengambil cuti dari jabatannya sebagai wakil gubernur khusus untuk mendampingi Bobby Nasution menjalani debat publik terakhir di Hotel Aston Medan, Sabtu (5/12/2020)Handout Ketua DPD Partai Golkar Sumut Musa Rajeckshah mengambil cuti dari jabatannya sebagai wakil gubernur khusus untuk mendampingi Bobby Nasution menjalani debat publik terakhir di Hotel Aston Medan, Sabtu (5/12/2020)
Calon wali kota Medan Bobby Nasution mengatakan Pemkot Medan dan Kabupaten Karo gagal berkolaborasi menangani banjir.

Pernyataan tersebut ditanggapi Akhyar Nasutian saat debat terakhir Pilkada Medan pada Sabtu (5/12/2020).

Ia mengatakan banjir tidak hanya terjadi di Kota Medan tapi juga di beberapa wilayah di Sumetera Selatan.

Akhyar juga menyebut ibu kita negara tenpat tinggal Presiden juga kebanjiran.

"Di negara manapun banjir terjadi bahkan pada waktu tertentu. Di Ibu Kota Negara (IKN) yang menjadi tempat tinggal presiden juga kebanjiran," kata Akhyar saat debat, Sabtu (5/12/2020).

Akhyar menjelaskan, banjir yang terjadi di Kota Medan beberapa hari terakhir diakibatkan luapan Sungai Belawan, Denai dan Deli.

"Siklus tahunan, begitu juga dengan rob. Inilah yang mesti kita hadapi dan atasi," kata Akhyar.

Baca juga: Disindir Bobby soal Banjir, Akhyar: Ibu Kota Negara Tempat Tinggal Presiden Juga Kebanjiran

4. Disangsi gara-gara kerumunan turnamen sepak bola

Ilustrasi sepak bola.shutterstock Ilustrasi sepak bola.
Camat Walantaka Karsono, dan Lurah Nyapah Oewien Kurniawan diberikan sanksi berupa teguran lisan terkait pembiaran kerumuman saat tunamen sepak bola di Lapangan Gelora Graga Cibogo, Serang.

Sangsi dijatuhkan setelah mereka diperiksa oleh Pemkot Serang pada 4 Desenebr 2020.

Selain itu, Kapolsek Walantaka AKP Kasmuri dicopot dari jabatanya dan panitia penyelenggara pun terancam pasal Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.

Wali Kota Serang Syafrudin saat dikonfirmasi membenarkan bahwa Camat Walantaka dan Lurah Nyapah telah diberikan sanksi berupa teguran lisan.

"Sudah (diberikan sanksi)," kata Sayfrudin, Sabtu (5/12/2020).

Baca juga: Gara-gara Kerumunan Turnamen Sepak Bola, Kapolsek Dicopot, Camat dan Lurah Kena Sanksi

5. JK dituding di balik penangkapan Edhy Prabowo

Mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto usai memberi kesaksian di PTUN Makassar, Selasa (14/1/2020).KOMPAS.COM/HIMAWAN Mantan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto usai memberi kesaksian di PTUN Makassar, Selasa (14/1/2020).
Sebuah rekaman suara yang menuding JK sebagai dalam di balik penangkapan Edhy Prabowo beredar di media sosial.

Terkait hal tersebut, Calon Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto ( Danny Pomanto) mengakui rekaman percakapan yang beredar di media sosial adalah suaranya.

Ia mengatakan percakapan tersebut dilakukan saat diskusi ringan bersama Laskas Merah Putih di rumahnya terkait politik nasional.

“Diskusi ringan itu di rumah pribadi saya yang merupakan area private. Diskusi ringan itu bersama LMP membahas kondisi terkini politik nasional yang dimuat dalam majalah Gatra dan tempo tentang analisis hubungan JK-Anis-KPK dan Edy Prabowo,” jelas Danny Pomanto kepada Kompas.com, Minggu (6/12/2020) dini hari.

Danny menuturkan, jika rekaman suara tersebut telah diedit dan disebarluaskan secara masif di media sosial untuk menjatuhkan citranya.

Ia menyebut pelakukunya adalah bos Bosowa Taksi Online yang menyusu[ masuk dalam LMP.

Karena itu, melalui kuasa hukumnya, Ilham Rasyid telah melaporkan kasus dugaan tindak pidana pencemaran nama baik ke polisi.

Baca juga: Penjelasan Danny Pomanto soal Rekaman Suara Tuding JK di Balik Penangkapan Edhy Prabowo

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Mei Leandha, Rasyid Ridho, Hendra Cipto | Editor: Rachmawati, Pythag Kurniati, Dony Aprian, Aprillia Ika, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com