KOMPAS.com - Mansur (50) petani tambak di Desa Meunasa Pree, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara tewas terseret banjir besar pada Minggu (6/12/2020).
Peristiwa tersebut terjadi saat Mansur nekat menerobos banjir untuk menuju tambak miliknya yang terendam banjir.
Saat melintas, ia hanyur terseret banjir. Rekan petani tambak lainnya yang ada di lokasi berusaha menyelamatkan Mansur.
Pria 50 tahun tersebut kemudian dievakusi ke RSU Cipta Meutie Aceh Utara menggunakan ambulans Puskesmas Tanah Pasir karena kondisinya kritis.
Baca juga: Banjir Bandang di Medan dan Aceh Utara, Ini Analisis BMKG
Namun, menurut Kepala Tata Usaha dan Hubungan Masyarakat, Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) Aceh Utara, Jalaluddin, korban dinyatakan meninggal dunia.
Dokter menduga, Mansur meninggal saat dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans.
“Setiba di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia. Dokter menduga korban meninggal dunia dalam perjalanan saat dibawa dengan ambulans,” kata Jalaludin saat dihubungi via telepon.
“Saat ini jenazah masih di kamar mayat. Kita masih menunggu keluarga untuk pemulangan jenazah,” ujar dia.
Baca juga: Banjir di Aceh Utara Meluas, Ribuan Warga Mengungsi, Seorang Petani Tewas Terseret Arus
Banjir meluas hingga merendam Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Paya Bakong, Tanah Luas, Langkahan, Baktiya, Baktiya Barat, Meurah Mulia, Simpang Keuramat, dan Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Akibatnya, ribuan warga mengungsi ke sejumlah tempat seperti mushala dan jalanan yang belum terendam banjir.
Menurut Kepala BPBD Aceh Utara, Amir Hamzah, di lokasi banjir sudah disediakan empat perahu karet untuk membantu mengevakusi warga yang terjebak.
“Sejumlah kecamatan yang terendam juga disiagakan perahu karet milik TNI AL dan Polairud Aceh Utara,” katanya.
Baca juga: 5 Kecamatan Terendam Banjir di Aceh Utara, Warga: Kami Puluhan Tahun Langganan Banjir...
Amir Hamzah juga meminta pengendara dari arah Medan-Banda Aceh untuk berhati-hati karena ketinggian air mencapai 2 meter.
“Ketinggian air badan jalan sudah ada yang satu meter hingga dua meter. Maka, kami imbau berhati-hati,” pungkasnya.
Banjir di sejumlah kawasan di Aceh Utara terjadi sejak Sabtu (5/12/2020).
Banjir disebabkan meluapnya dua sungai (krueng) yaitu Krueng Keureuto dan Krueng Peuto. Sedangkan intensitas hujan di wilayah tersebut masih tinggi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Masriadi | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.