Nchay mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hasil penelitian mengenai keanekaragaman hayati di Bagan Percut ke pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut).
Bagan Percut diajukan menjadi salah satu kawasan ekosistem esensial (KEE).
Saat ini tahapnya masih tahap persiapan dan tahun depan BBKSDA Sumut akan membentuk forum untuk pengelolaan KEE.
"Setelah forum KEE itu, baru pembicaraan terkait dengan manajemen kawasan lebih spesifik lagi," kata Nchay.
Menurut dia, jika suatu kawasan sudah ditetapkan sebagai KEE, maka fungsi kawasan tersebut harus dilestarikan.
Apalagi jika diajukan dengan kategori obyek keanekaragaman hayati burung yang tinggi, menurut Nchay, maka burung dan habitatnya otomatis harus dilestarikan.
"Jadi ketika ada terkait pembangunan ke depan atau apa yang akan dibuat di Bagan Percut, mungkin ada pembicaraan hal-hal tersebut dengan pengelola KEE seperti apa," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.