Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Perempuan Terdampak Covid-19, Alami Stres hingga Kekerasan Fisik dan Psikis

Kompas.com - 26/11/2020, 06:06 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Solihati menilai jumlah kekerasan itu bisa lebih banyak dibanding yang tercatat. Sebab, banyak perempuan yang tidak melaporkan kasus dugaan tindakan kekerasan yang dialaminya.

Pelaporan tak cuma dilakukan di PPT, tetapi juga polisi dan lembaga lain.

 

“Kita tidak punya satu data, jumlahnya bisa lebih,” ujar dia.

Ia menilai kasus kekerasan pada perempuan mulai dari kekerasan fisik dan psikis terjadi karena alasan beragam, seperti masalah ekonomi.

Baca juga: Fakta Balai Desa di Pacitan Mirip Istana Merdeka, Direnovasi dengan Biaya Rp 200 Juta pada 2015

“Ekonomi keluarga terganggu akibatnya bertengkar di lingkup keluarga,” papar dia.

Tak hanya itu, ada juga perempuan yang mengalami kekerasan psikis karena sang suami yang mudah emosi, seperti sering membentak dan menelantarkan.

“Ada yang dilaporkan ke polisi, tetapi dicabut karena si perempuan merasa kasihan,” jelas dia.

Pengetahuan benteng utama perempuan

Kepala Bidang Kajian Pusat Studi Gender Universitas Jember Deditiani Tri Indrianti menjelaskan, perempuan harus memiliki pengetahuan yang luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com