Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Perempuan Terdampak Covid-19, Alami Stres hingga Kekerasan Fisik dan Psikis

Kompas.com - 26/11/2020, 06:06 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Biasanya suami menjadi tulang punggung utama ekonomi keluarga. Namun, sekarang perempuan dituntut untuk ikut membantu.

Sebab, penghasilan suami berkurang karena ada yang terkena PHK atau pengurangan jam kerja.

“Mau tidak mau, perempuan harus berpikir dengan pendapatan yang berkurang harus terpenuhi,” kata Supiatin.

Hal ini membuat perempuan rentan depresi, terutama mereka yang tak mampu menahan tekanan.

Tak jarang, kondisi itu juga menyebabkan pertengkaran antara pasangan yang berujung perceraian.

Baca juga: Pesan dan Harapan Guru untuk Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19

Tekanan semakin bertambah karena para ibu juga menjalankan tanggung jawab sebagai guru di rumah.

Di wilayah perdesaan, kata Supiatin, kondisi itu makin memprihatinkan karena latar belakang pendidikan ibu yang rendah.

Kekerasan meningkat

Pusat Perlindungan Terpadu (PPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPA3KB) mencatat jumlah kekerasan pada perempuan di tengah pandemi Covid-19 meningkat.

“Sampai Oktober ini sudah ada 42 kasus kekerasan pada perempuan,” kata Solihati, pendamping PPT DP3AKB Jember.

Padahal, terdapat 38 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com