Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sujinah Tak Bisa Ambil Tabungannya Rp 165 Juta, Alasan KUD Pailit karena Dikorupsi Oknum Pegawai

Kompas.com - 25/11/2020, 05:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sujinah (50) tak bisa mencairkan uang tabungannya senilai Rp 165 juta yang ia tabung di Koperasi Unit Desa (KUD) Plongkowati Barat, desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Pengurus menyebut KUD Plongkowati sedang pailit karena dikorupsi oknum pegawai lama.

Sujinah adalah petani asal Desa Rajek, Grobogan. Ia menabung simpanan berjangka di KUD tersebut sejak Oktober 2019.

Selain Sujinah ada 10 nasabah yang tak bisa mengambil uang tabungannya. Total dana milik nasabah yang tak bisa dicairkan mencapai Rp 800 juta.

Baca juga: Sujinah Menangis, Uang Rp 165 Juta yang Ditabung di KUD Tak Bisa Diambil

Pada Selasa (24/11/2020) Sujinah didamping suaminya kembali menemui pengurus KUD. Kedatangannya tersebut bukan yang pertama. Ia sudah beberapa kali menemui pengurus KUD untuk mencairkan tabungannya namun tak ada hasilnya.

Rencananya uang tabungan Rp 165 juta akan digunakan Sujinah untuk membayar utang dan membeli tanah.

"Padahal uang itu mau saya pakai untuk keperluan bayar utang serta membeli tanah. Pengurus bilang jika KUD sedang bermasalah, saya bingung bagaimana ini," tutur Sujinah kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Namun seperti kedatangan sebelumnya, lagi-lagi Sujinah yang bisa membawa pulang uang tabungan yang ia kumpulkan sedikit demi sedikit.

Baca juga: Dirut Bank di Salatiga Bantah Uang Nasabah Rp 1 M Raib: Transaksi Dilakukan di Luar Kantor

Ia mengatakan jika pengurus KUD tak bisa memberikan keterangan yang masuk akal.

"Ini kan uang saya sendiri, kenapa tidak bisa saya ambil. Jika memang ada masalah, seharusnya KUD bisa mengganti uang saya. Bukannya dengan mengganti bunga per bulannya. Ini saya nagih sudah setahun ini," ungkap Sujinah.

Hal senada juga disampaikan oleh Mustakim, kerabat Sujinah. Ia menyebut ada lima orang lebih yang bernasib sama dengan Sujinah.

"Setahu saya ada enam orang yang juga tidak bisa mengambil uang yang ditabungnya di KUD seperti Bu Lek saya. Jumlah nominalnya per orang nabung puluhan juta. Kami selalu saja mendapat jawaban yang tak pasti," sambung Mustakim.

Baca juga: Uang Nasabah Rp 1 Miliar Raib, Bank di Salatiga Dilaporkan ke Polisi

KUD pailit karena korupsi oknum pegawai

Ilustrasishutterstock.com Ilustrasi
Sementara itu pengurus KUD Plongkowati Barat, Supardi mengatakan ada 10 nasabahnya yang tak bisa mengambil uang tabungan dengan total dana yang tak terbayar sekitar Rp 800 juta.

Ia beralasan kondisi KUD Plongkowati sedang pailit setelah oknum pegawai KUD melakukan tindak korupsi.

Menurut Supardi, saat ini oknum pegawai KUD tersebut sudah tak lagi bekerja di koperasi tersebut.

Setelah kondisi tersebut, melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT), KUD Plongkowati Barat membentuk tim penyelamat yang terdiri dari pengurus baru yang merupakan tokoh masyarakat Desa Bugel.

Baca juga: Korupsi Rp 2,1 M Pegawai BRI Terbongkar, Berawal dari Kecurigaan Debitur Uang di Tabungan Raib

"Sudah diaudit dan dugaannya ada beberapa oknum pegawai KUD Plongkowati Barat yang menggelapkan uang nasabah. Kerugian kami miliaran rupiah. Mereka semua sudah keluar kerja dan masih dicari keberadaannya."

"Rencananya kami akan lapor ke pihak kepolisian. Untuk nasabah kami ada seratusan dan yang alami nasib seperti Bu Sujinah ada sepuluh orang," jelas Supardi.

Rencananya, uang nasabah akan ganti bunga per bulan. Selain itu aset KUD senilai Rp 2 miliar sudah dijaminkan ke Bank dan masih kurang Rp 800 juta.

Baca juga: Kisah Zainuddin, Uang Tabungan 8 Tahun Dikuras Penipu dalam Hitungan Menit, Tersisa Rp 124.558

"Kami bingung. Untuk sementara hanya bisa diusahakan ganti bunga per bulan. Untuk rencana jual aset kami masih bingung juga karena ada aset senilai Rp 2 miliar juga dijaminkan di Bank dan masih kurang Rp 800 juta."

"Sekali lagi jika KUD Plongkowati Barat menjadi kolaps akibat dikorupsi oleh para oknum pengurus lama dan akan kami laporkan," pungkas Supardi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com