GROBOGAN, KOMPAS.com - Sujinah tak kuasa menahan tangis saat mengetahui uang sebesar Rp 165 juta yang ditabung di Koperasi Unit Desa (KUD) Plongkowati Barat, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tidak bisa diambil tunai dengan alasan yang tidak sesuai logikanya.
Petani asal Desa Rajek, Grobogan itu pun mengaku jengkel karena selalu saja pulang dengan tangan hampa meski sudah kesekian kalinya berupaya menagih serta mengklarifikasi kepada pengurus KUD.
"Padahal uang itu mau saya pakai untuk keperluan bayar utang serta membeli tanah. Pengurus bilang jika KUD sedang bermasalah, saya bingung bagaimana ini," tutur wanita berusia 50 tahunan itu kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).
Baca juga: Tanggapan Maybank soal Hilangnya Uang Rp 72 Juta Milik Nasabah di Solo
Kali ini Sujinah datang ke KUD didampingi suami serta beberapa saudaranya dengan harapan uangnya bisa kembali.
Namun, lagi-lagi uang yang ia tabung sedikit demi sedikit itu tak kunjung bisa ia terima.
Pegawai KUD selalu saja berkilah dengan memberikan keterangan yang menurutnya tidak masuk akal.
"Ini kan uang saya sendiri, kenapa tidak bisa saya ambil. Jika memang ada masalah, seharusnya KUD bisa mengganti uang saya. Bukannya dengan mengganti bunga per bulannya. Ini saya nagih sudah setahun ini," ungkap Sujinah.
Sementara itu Mustakim, kerabat Sujinah, menyebut ada lebih dari lima orang yang mengalami nasib naas serupa seperti Sujinah.
Baca juga: Uang Rp 72 Juta Milik Nasabah Maybank di Solo Hilang
Mereka juga sudah berkali-kali mempertanyakan hal itu sekaligus menagih uangnya kepada KUD tersebut.
"Setahu saya ada enam orang yang juga tidak bisa mengambil uang yang ditabungnya di KUD seperti bulek saya. Jumlah nominalnya per orang nabung puluhan juta. Kami selalu saja mendapat jawaban yang tak pasti," sambung Mustakim.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.