Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Ganjar Usul Libur Bersama Akhir Tahun Ditiadakan

Kompas.com - 24/11/2020, 20:27 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan pemerintah pusat menghapus rencana pemberian libur bersama pada akhir Desember mendatang.

Pasalnya, libur panjang pada akhir Oktober lalu menyumbang lonjakan angka kasus Covid-19 di Jateng.

Ganjar khawatir libur bersama akan membuat grafik kasus konfirmasi positif Covid-19 mengalami peningkatan.

"Hipotesis kita iya mengatakan karena libur panjang. Karena data di Jateng itu tanggal 10 sampai 21 November ini garisnya tinggi lumayan naik. Nah, posisi ini rasa-rasanya sudah kita hitung kemarin karena liburan," jelas Ganjar ditemui di kantornya, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Sekolah Tatap Muka Diperbolehkan Mulai Januari 2021, Ganjar: Pemprov Akan Selektif

Maka dari itu, Ganjar berharap pemerintah pusat meniadakan libur bersama akhir tahun.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kasus karena dampak dari liburan.

"Saya berharap akhir tahun jangan ada libur bersama. Sudah secukupnya saja liburnya wong ya rasa-rasanya kita itu banyak di rumah, sekolah di rumah itu rasanya everyday is Sunday gitu ya. Usulan dari Jateng enggak usah ada libur bersama," ucapnya.

Seiring dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Jateng, pihaknya telah berupaya meningkatkan pengetatan di beberapa sektor termasuk pariwisata

Apabila, tempat-tempat wisata tidak dilakukan pengetatan terkait protokol kesehatan maka terancam ditutup.

"Kita minta pengetatan ditingkatkan di sektor-sektor. Umpama pariwisata kalau dicek mereka tidak disiplin maka kasih peringatan, kalau ngeyel tutup," tegasnya.

Baca juga: Disebut Pantas Diperiksa karena Biarkan Terjadi Kerumunan, Ini Respons Ganjar

Selain itu, edukasi kepada masyarakat penting untuk dilakukan dengan melibatkan ahlinya terkait perhitungan segala kegiatan yang akan digelar.

"Edukasi ini yang tidak pernah boleh lelah, tidak pernah boleh berhenti maka bantuan dari pakar-pakar kami lakukan analisis korelasi-korelasi itu hari libur dengan penambahan keramaian, dengan penambahan event-event yang kerumunan itu mereka kita minta menghitung," ujarnya.

Ganjar meminta segala kegiatan yang akan diselenggarakan wajib dilakukan pembatasan untuk mencegah terjadinya kerumunan.

"Maka yang sifatnya kerumunan karena pusat sudah menghitung seperti itu kemarin kita juga lakukan pengetatan. Senebarnya pengetatan kita lakukan terus menerus kok," ungkapnya.

Baca juga: Silaturahmi ke Kediaman Habib Luthfi, Ganjar Sebut Acara Keagamaan Tak Dilarang Asal Sesuai Protokol

Ganjar tidak melarang kegiatan-kegiatan keagamaan yang akan digelar dalam momentum perayaan seperti Maulid Nabi dan Hari Raya Natal.

Namun Ganjar menyarankan agar perayaan kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut diselenggarakan secara virtual.

"Tanpa mengurangi rasa hormat kami kenapa kemarin kami kumpulkan para tokoh agama, tokoh masyarakat karena masih ada dan akan ada perayaan keagamaan kemarin Maulid Nabi masih banyak nanti. Sebentar lagi ada Natal dan itu perayaan-perayaan yang kita minta dipindahkan ke virtual. Bukan dilarang, kalau dilarang enggak boleh," katanya.

Ganjar tidak akan mengizinkan siap apun yang melarang kegiatan perayaan keagamaan.

Baca juga: Ganjar soal Pendaftaran Gibran Disinggung FPI: Itu Biasa

Hanya saja, menurutnya, kegiatan keagamaan itu bisa digelar dengan alternatif lain yakni dengan cara pembatasan dan virtual.

"Mudah-mudahan dengan cara ini ada solusi. Tidak sempurna sih tapi harus dilakukan alternatif itu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com