Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Libur Akhir Tahun Dikurangi, Ini Tanggapan Wagub Bali

Kompas.com - 24/11/2020, 14:10 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta jatah libur akhir tahun 2020 dikurangi.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, arahan dari Presiden tersebut terkait dengan adanya klaster penularan Covid-19 pada wisatawan.

Menurutnya, di Bali saat libur panjang Oktober lalu, tidak menimbulkan klaster wisatawan, baik di obyek wisata hingga tempat menginap.

"Saya kira arahan Bapak Presiden, terkait dengan adanya klaster wisatawan khususnya pada saat libur panjang. Tapi, khusus untuk di Bali, liburan panjang beberapa hari yang lalu tidak menimbulkan klaster wisatawan," kata pria yang akrab disapa Cok Ace ini, melalui pesan WhatsApp, Selasa (24/11/2020).

Baca juga: Cerita Dua Sepupu di Bali Buat Bar Minuman di Atas Vespa Tua

Untuk itu, ia tetap mengharapkan kedatangan wisatawan domestik yang ingin menghabiskan libur akhir tahun di Bali.

Namun, dengan catatan, tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Cok Ace memprediksi angka wisatawan domestik yang ke Bali pada libur akhir tahun nanti di atas 10.000 tiap harinya.

Hal ini berkaca pada saat libur panjang Oktiber lalu yang jumlah wisatawan ke Bali ada di angka 9.000 tiap harinya.

Angka tersebut meningkat dua kali lipat dari hari biasa yaitu antara 3.000 sampai 4.000 tiap harinya.

"Kalau angka itu diproyeksikan ke liburan bulan Desember, maka kelihatan Bali bisa tembus di atas 10.000 per hari," kata dia.

Tentang pemotongan libur panjang, ia juga mengatakan tidak berpengaruh pada wisatawan swasta.

Terlebih melihat perkembangan Covid-19 di Bali yang relatif landai sejak beberapa pekan ini.

Baca juga: Duduk Perkara Pria Berjaket Ojol Rampok SPBU di Bali, Gunakan Senjata Mainan dan Bukan Pengemudi Ojek

Sebanyak 68 orang dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali, pada Senin (23/11/2020).

Sementara pasien sembuh sebanyak 63 orang, dan 3 orang meninggal dunia.

Jumlah kasus secara kumulatif, pasien positif 13.331 orang, sembuh 12.155 orang (91,18%), dan meninggal dunia 414 orang (3,11%).

Kasus aktif menjadi 762 orang (5,72%), yang tersebar dalam perawatan di 17 RS rujukan, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com