SOLO, KOMPAS.com - Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah tembus 2.005 orang pada Minggu (22/11/2020).
Dari jumlah itu, didominasi orang tanpa gejala (OTG).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, kasus Covid-19 di Solo belum dinilai parah.
Hal ini karena jumlah pasien sembuh banyak.
"Kalau bicara parah, tidak parah ya. Karena yang sembuh lebih banyak. Yang terkonfirmasi itu OTG, tanpa gejala semua," kata Rudy menanggapi peningkatan kasus Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Pemkot Solo Tetapkan UMK 2021 Naik 2,94 Persen
Rudy menyebut jumlah 2.005 kasus konfirmasi tersebut rinciannya 1.085 orang sembuh, 649 orang isolasi mandiri, 182 orang rawat inap dan 89 orang meninggal dunia.
Ia mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 juga karena masifnya tracing kontak pasien positif Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan.
"Yang perlu saya sampaikan bahwa semakin kita melakukan tracingnya semakin kencang, diperlebar ya semakin banyak yang kita temukan," ujar dia.
Kendati ditemukan klaster penularan Covid-19, Rudy mengatakan, akan terus mengantisipasi jangan sampai virus corona menyebar ke mana-mana.
Rudy pun meminta masyarakat yang merasa dirinya terpapar Covid-19 harus melaksanakan karantina mandiri di rumah.
"Jangan sampai meminta karantina mandiri di rumah, namun ke mana-mana. Itulah penyebab dari pada klaster-klaster baru itu muncul," ungkap dia.
Selama ini, kata dia, pemerintah telah menerapkan kebijakan work from home (WFH) guna memutus penyebaran Covid-19 ketika ada pegawainya terpapar virus corona.
Pihaknya juga melarang pegawai melakukan kunjungan kerja ke luar daerah maupun menerima kunjungan dari luar daerah selama pandemi wabah Covid-19.
"Jadi kalau mau studi banding tidak boleh. Menerima maupun keluar tidak dilakukan dulu," kata dia.
"Banyak yang minta untuk studi banding ke Solo. Kemarin ada Kediri, Malang, kita jawab kalau mau studi banding lewat virtual dulu. Dan kita berikan keseluruhan dan tidak ada yang ditutup-tutupi," sambung Rudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.