Tak disangka foto unggahan foto Warga Nusa Tenggara Barat (NTB), Ery Nugroho Houstanto menjadi viral di media sosial.
Ery Nugroho memotret mobil Komisioner KPU NTB Syamsuddin yang parkir di bawah kanopi dan menutup sebagian badan jalan.
Mulanya, kata dia, Ery berkunjung ke rumah saudaranya di wilayah rumah Syamsuddin setahun yang lalu.
Setelah satu tahun, dia penasaran melihat apakah kanopi itu sementara dan telah dibongkar. Rupanya kanopi masih berdiri.
"Kebetulan Minggu kemarin, kalau ndak salah hari Rabu saya ke Daerah Getap. Saya iseng-iseng penasaran ingin melihat kanopi di jalan itu, apakah hanya digunakan sementara, eh tapi pas saya lihat, ternyata masih," kata Ery.
"Saya kan biasa-biasa saja curhat di FB, saya tidak menyangka akan banyak yang respons. Ternyata postingan itu banyak sekali yang bagikan," kata Ery.
Postingan itu sempat menjadi ramai, menuai banyak protes hingga sang pemilik akhirnya membongkar keberadaan kanopi yang dinilai merugikan pengguna jalan tersebut.
Baca juga: Saya Iseng, Penasaran Melihat Kanopi di Jalan Itu Apakah Sementara, Pas Dilihat Ternyata Masih
Rudy di mata Ridwan Kamil merupakan sosok berdedikasi tingi dalam berjuang melawan pandemi.
Salah satunya, Kapolda menjadi relawan vaksin Covid-19 bersamanya.
"Dengan semangat solidaritas pun beliau menjadi relawan Covid tanpa diminta, kan tadinya hanya saya saja. Saya menyaksikan sendiri dedikasi dari sisi waktu, mengendalikan demo juga pada saat situasi situasi sulit. Jadi saya kira orang dengan sosok Pak Rudy saya apresiasi luar biasa," ungkap Emil.
Emil, sapaannya, menilai kepolisian akan sulit menegakkan protokol kesehatan jika berhadapan dengan massa.
Dikhawatirkan jika polisi menegakkan aturan secara tegas maka akan timbul bentrokan.
"Karena ketegasan bertemu dengan massa yang banyak, itu sering kali terjadi bentrokan seperti halnya demo ya waktu kemarin yang berakhir dengan destruktif juga," kata Emil, usai acara West Java Investment Summit di Hotel Savoy Homan, kota Bandung, Selasa (17/11/2020).
Menurutnya, polisi mencoba menggunakan pendekatan humanis agar tidak terjadi bentrokan.
"Jadi mungkin ada pertimbangan humanis yang dilakukan oleh kepolisian Jawa Barat dalam mengambil penanganan itu," kata dia.
Baca juga: Pemecatan Kapolda Jabar hingga Pesan Ridwan Kamil untuk Tokoh Berpengaruh