Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] "Aku Pergi, Biar Anak-anak Ikut Bersamaku" | Ridwan Kamil Puji Kapolda Jabar yang Baru Saja Dipecat

NSW diduga juga berusaha membunuh tiga anaknya yang masih balita sebelum bunuh diri.

Polisi menemukan sepucuk surat pesan NSW pada suaminya.

Sedangkan di Mataram, NTB, seorang warga mengunggah foto mobil komisioner KPU parkir di bawah kanopi di pinggir jalan.

Foto itu kemudian viral hingga kanopi akhirnya dibongkar.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi fokus perhatian pembaca:

Akibatnya, dua anaknya meninggal dunia dengan mulut berbusa sedangkan satu orang bayi lelaki kembar masih bisa terselamatkan.

Setelah itu, NSW diduga bunuh diri dengan menggantung dirinya.

Selembar kertas ditemukan di lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

"Maafkan aku, aku pergi, biarlah anak-anak ikut bersamaku," demikian isi surat tersebut.

Polisi menduga surat itu dibuat oleh NSW.

"Korban diduga membunuh dua anaknya lalu gantung diri. Namun, saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Polsek Tenayan Raya," kata Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Iptu Polius Hendriawan.

Hingga saat ini polisi belum mengetahui alasan NSW diduga melakukan tindakan nekat tersebut.

Hanya saja, oleh tetangganya, NSW dan keluarganya memang diketahui baru satu tahun tinggal di tempat tersebut. Ia dikenal sebagai sosok tertutup dan jarang keluar rumah.

Ery Nugroho memotret mobil Komisioner KPU NTB Syamsuddin yang parkir di bawah kanopi dan menutup sebagian badan jalan.

Mulanya, kata dia, Ery berkunjung ke rumah saudaranya di wilayah rumah Syamsuddin setahun yang lalu.

Setelah satu tahun, dia penasaran melihat apakah kanopi itu sementara dan telah dibongkar. Rupanya kanopi masih berdiri.

"Kebetulan Minggu kemarin, kalau ndak salah hari Rabu saya ke Daerah Getap. Saya iseng-iseng penasaran ingin melihat kanopi di jalan itu, apakah hanya digunakan sementara, eh tapi pas saya lihat, ternyata masih," kata Ery.

"Saya kan biasa-biasa saja curhat di FB, saya tidak menyangka akan banyak yang respons. Ternyata postingan itu banyak sekali yang bagikan," kata Ery.

Postingan itu sempat menjadi ramai, menuai banyak protes hingga sang pemilik akhirnya membongkar keberadaan kanopi yang dinilai merugikan pengguna jalan tersebut.

Rudy di mata Ridwan Kamil merupakan sosok berdedikasi tingi dalam berjuang melawan pandemi.

Salah satunya, Kapolda menjadi relawan vaksin Covid-19 bersamanya.

"Dengan semangat solidaritas pun beliau menjadi relawan Covid tanpa diminta, kan tadinya hanya saya saja. Saya menyaksikan sendiri dedikasi dari sisi waktu, mengendalikan demo juga pada saat situasi situasi sulit. Jadi saya kira orang dengan sosok Pak Rudy saya apresiasi luar biasa," ungkap Emil.

Emil, sapaannya, menilai kepolisian akan sulit menegakkan protokol kesehatan jika berhadapan dengan massa.

Dikhawatirkan jika polisi menegakkan aturan secara tegas maka akan timbul bentrokan.

"Karena ketegasan bertemu dengan massa yang banyak, itu sering kali terjadi bentrokan seperti halnya demo ya waktu kemarin yang berakhir dengan destruktif juga," kata Emil, usai acara West Java Investment Summit di Hotel Savoy Homan, kota Bandung, Selasa (17/11/2020).

Menurutnya, polisi mencoba menggunakan pendekatan humanis agar tidak terjadi bentrokan.

"Jadi mungkin ada pertimbangan humanis yang dilakukan oleh kepolisian Jawa Barat dalam mengambil penanganan itu," kata dia.

Kahiyang pun mendampingi sang suami menyapa para tetangga mereka di Kompleks Tasbih, Jalan Setiabudi, Medan.

Dalam kesempatan itu, Bobby juga meminta dukungan untuk maju dalam Pilkada Kota Medan bersama dengan Aulia Rachman.

"Apa yang saya dan Bang Aulia sampaikan tidak hanya janji-janji. Doakan apa yang kami ucapkan bisa dilaksanakan pada pemerintahan kami nanti," kata Bobby di acara Temu Jiran Tetangga, Warga Kompleks Tasbih dan BHR di lapangan basket depan rumahnya, Selasa (17/11/2020).

Acara tersebut juga dihadiri ibu Bobby, Imam Masjid Al-Musabbihin Ustadz Abdul Rahman Jamil, Ketua Komisi XI DPR yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu, tokoh masyarakat, Wakil Ketua DPRD Sumut Harun Nasution dan Ketua Panitia Kegiatan Aris Kurnia Nasution.

Penumpang itu terbang dari Makassar dengan tujuan Jambi.

Hasanuddin awalnya membawa uang sebesar Rp 200 juta hasil penjualan tanah di Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia mengatakan, ada kejadian aneh sebelum uangnya menghilang di bagasi pesawat.

Sebab, posisi kancing tasnya telah berubah.

"Saat turun di Jambi. Saya curiga. Kancing tasnya sudah berubah. Lalu saya lapor ke petugas bandara," kata Hasanuddin.

Jumlah uang yang dibawanya pun berkurang Rp 50 juta.

Sementara Manajer Lion Air Grup Jambi Mardanus mengaku telah mendapatkan laporan kehilangan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan internal sementara, kecil kemungkinan penumpang itu kehilangan uangnya di Jambi.

Ia pun kini berkoordinasi dengan petugas di Makassar dan Cengkareng, tempat awal Hasanuddin berangkat dan transit,

Mardanus memastikan tidak ada penggantian uang lantaran hal itu masuk dalam daftar barang berharga.

Padahal berdasarkan aturan penerbangan, penumpang tidak boleh membawa uang atau barang berharga di dalam tas yang masuk ke bagasi.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Idham Khalid, Idon Tanjung, Dendi Ramdhani, Mei Leanda, Suwandi | Editor : Farid Assifa, David Oliver Purba, Aprilia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2020/11/18/07000061/-populer-nusantara-aku-pergi-biar-anak-anak-ikut-bersamaku-ridwan-kamil-puji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke