"Kebetulan Minggu kemarin, kalau ndak salah hari Rabu saya ke Daerah Getap. Saya iseng-iseng penasaran ingin melihat kanopi di jalan itu, apakah hanya digunakan sementara, eh tapi pas saya lihat, ternyata masih," kata Ery.
Karena merasa heran dengan adanya garasi yang berada di jalan tersebut, ia kemudian iseng dan memotretnya untuk diunggah ke media sosial.
Tapi tak disangka, setelah mengunggah foto tersebut justru kemudian menjadi viral di medsos.
Karena belakangan ada orang yang merasa dirugikan dan keberatan dengan adanya fotonya itu, ia kemudian sepakat untuk menghapusnya.
"Setelah viral itu, ada orang yang meminta saya untuk menghapuskan postingan itu. Ya, saya hapus, kan kita tidak tahu kalau postingan itu ada yang merasa dirugikan," kata Ery.
Seperti diketahui, setelah foto tersebut viral di media sosial dan menjadi perhatian publik belakangan ini akhirnya pejabat daerah setempat turut angkat bicara.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram M Saleh saat dikonfirmasi menyesalkan ulah yang dilakukan pemilik rumah dan kendaraan tersebut.
Pasalnya, meski parkir di bahu jalan kota tidak melanggar aturan, tapi bukan berarti dapat bebas membuat garasi juga di jalan.
Apalagi, garasi yang dibuat untuk parkir mobil dinas tersebut terlihat hingga memakan hampir setengah badan jalan kota.
"Karena ada kanopi itu, jadi kesannya dia bergarasi di sana. Pemasangan kanopi itu juga kan mengurangi fungsi jalan, kanopinya hampir mau setengah jalan. Nah itu tidak boleh seperti itu," kata Saleh saat dikonfirmasi, Sabtu (14/11/2020).
Baca juga: Mobil Dinas yang Parkir dengan Kanopi di Jalan Ternyata Milik Komisioner KPU NTB
Hal sama juga disampaikan Camat Sandubaya Sahrudin. Menurutnya, untuk menyikapi hal itu, pihaknya akan menegur pemilik rumah agar segera membongkarnya.
Apalagi, pemiliknya diketahui seorang pejabat yang seharusnya dapat menjadi contoh masyarakat.
"Lokasinya di jalan Pakis, nomor 23 BTN Turide, saya dapat laporan dari masyarakat mengganggu ini (bangunan kanopi)" kata Sahrudin.
"Pejabat itu harus menjadi contoh, saya kira nanti kita menegur terlebih dahulu," tambahnya.
Penulis : Kontributor Lombok Tengah, Idham Khalid | Editor : David Oliver Purba, Dheri Agriesta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.