MARTAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak enam personel Basarnas Banjarmasin dikerahkan untuk mengevakuasi MS (17), pelaku curanmor yang nekat memanjat tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) di Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Komandan Tim Rescue Basarnas Banjarmasin Endrow Sasmita mengatakan, pelaku saat akan dievakuasi tidak menunjukkan sikap kooperatif.
"Dia sempat kita ajak berkomunikasi saat kami bermaksud melakukan upaya pertolongan, namun dia mengancam akan melompat dan malah meludahi tim rescue," jelas Endrow Sasmita saat dikonfirmasi, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Residivis Curanmor Ditangkap Polisi, Satu Orang Masih DPO
Setelah mendapat perlakuan demikian dari pelaku, petugas lebih memilih melakukan pendekatan psikologis untuk membujuknya segera turun.
Namun, pelaku tetap ngotot dan terus mengancam akan melompat.
Tak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Basarnas kemudian berinisiatif untuk mendatangkan ibu dan kakaknya yang tinggal di Kalimantan Tengah.
Begitu tiba di lokasi, tim rescue kemudian meminta kakak pelaku untuk naik membujuknya.
Baca juga: Serang Polisi Pakai Pisau, Dua Spesialis Curanmor di Pekanbaru Ditembak
Bukannya menurut, pelaku malah menginjak sang kakak dan tetap menolak untuk turun.
"Harapannya kita datangkan ibu dan kakaknya supaya dia luluh dan mau turun. Ternyata di atas saat kita minta kakaknya naik membujuk malah dia nginjak kakaknya," tuturnya.
Menurut Endrow, pelaku yang berada di ketinggian 60 meter sangat rentan terkena hipotermia atau hilangnya kesadaran akibat cuaca dingin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan