Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HB X Kunjungi Pengungsian Warga Lereng Merapi, Minta Makanan Ditentukan Pengungsi

Kompas.com - 10/11/2020, 12:52 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X (HB X) mengunjungi barak pengungsian di Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

Dalam kunjungannya, HB X meminta agar yang menentukan menu makan bukan yang memasak di dapur umum, tetapi pengungsi.

HB X tiba di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, pada Selasa (10/11/2020) sekitar 09.00 WIB.

Baca juga: Peringatan Hari Pahlawan, HB X Ingatkan Pentingnya Patriotisme dan Kejujuran

Ditemani Bupati Sleman Sri Purnomo, HB X juga berjalan untuk melihat lokasi pengungsian dan kondisi warga.

Usai berkeliling, HB X lantas berdialog dengan perangkat pemerintah Kabupaten Sleman hingga Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

Tak hanya itu, HB X juga berdialog dengan warga yang mengungsi serta relawan.

Sultan Keraton Yogyakarta juga menyampaikan harapannya tentang menu makan bagi para pengungsi.

"Saya punya harapan yang menentukan makan itu bukan yang memasak di dapur," ujar Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam dialog di Barak Pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Sultan HB X Minta Pemkab Sleman Siapkan Jalur Evakuasi

Sri Sultan menyampaikan yang menentukan menu makan sebaiknya para pengungsi, sehingga cocok dengan keinginan para pengungsi dan tidak ada yang dibuang.

Dari pengalaman 2010, lanjutnya, ada pengungsi yang berpindah tempat barak pengungsian. Alasannya karena makanan yang ada dibarak lainya dirasa lebih enak.

"Begitu temannya di pengungsian lain telpon-telponan, mengatakan wah rumangsaku (anggapanku) kok (menu makanan) enak nang kono (kok enak di sana), (lalu) pindah (barak pengungsian)," ungkapnya.

Menurutnya, mobilitas pengungsi tersebut merepotkan pemerintah dan juru masak. Sebab harus kembali melakukan pendataan.

"Mobilitas pengungsi ini merepotkan kami, tetapi juga juru masak. Dengan perpindahan itu terpaksa pagi, siang, sore, tim itu selalu mendaftar untuk menyiapkan makananya," urainya

Sri Sultan berharap pengalaman seperti tahun 2010 tersebut tidak perlu kembali terulang.

"Saya kira pengalaman hal seperti itu tidak perlu terjadi, karena sebetulnya kalau kepingin hari berikutnya toh juga bisa untuk memasak hal yang sama. Tapi bukan karena telpon-telponan terus pindah," tuturnya.

Baca juga: Status Gunung Merapi Meningkat, Sultan HB X: Masyarakat Jangan Panik

Seperti diberitakan sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta meningkatkan status Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga. Radius bahaya ditetapkan 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Kelompok rentan yang ada di dusun Kalitengah Lor Sabtu (07/11/2020) mengungsi ke barak pengungsian Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Para kelompok rentan ini dibawa ke barak pengungsian menggunakan truk dan mobil pikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com