MAGELANG, KOMPAS.com - Jumlah pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mencapai 795 jiwa.
Angka ini berdasarkan data terkini Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Magelang per Minggu (8/11/2020) pukul 18.00 WIB.
Mereka tersebar di 9 titik Tempat Evakuasi Akhir (TEA), di Desa Banyurojo, Desa Deyangan, Desa Mertoyudan, Desa Tamanagung (4 titik) dan Desa Ngrajek (2 titik).
Baca juga: Dari Zona Hijau, Warga Lereng Merapi yang Dievakuasi Tak Di-rapid Test
Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto memaparkan, para pengungsi berasal dari empat desa di Kecamatan Dukun, yang terdekat dari puncak Gunung Merapi.
Sebanyak tiga desa di antaranya direkomendasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk dievakuasi.
Rekomendasi dikeluarkan setelah status vulkanik Gunung Merapi meningkat dari waspada menjadi siaga.
Edi menyebutkan, TEA yang ditempati berada di desa saudara atau penyangga masing-masing.
Baca juga: Fakta Terkini Gunung Merapi, Warga Rentan Dievakuasi hingga Pesan Juru Kunci
Pengungsi dari Desa Paten dievakuasi ke TEA Desa Banyurojo dan Desa Mertoyudan berjumlah 421 jiwa.
Kemudian pengungsi dari Desa Krinjing dievakuasi ke TEA Desa Deyangan berjumlah 122 jiwa. Pengungsi dari Desa Ngargomulyo dievakuasi ke Desa Tamanangung berjumlah 120 jiwa.
Sedangkan dari Desa Keningar dievakuasi ke Desa Ngrajek berjumlah 132 jiwa.
Menurut Edi, Desa Keningar diluar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG namun atas dasar rasa takut dan trauma warga akibat kejadian erupsi 2020 maka Pemerintah Desa memfasilitasi evakuasi pengungsian.
Baca juga: Jalur Evakuasi Warga Lereng Merapi di Sleman Rusak
"Mereka meminta untuk dievakuasi karena khawatir, trauma erupsi Merapi 2010, maka kita fasilitasi proses evakuasi mulai hari ini," kata Edi, Minggu (8/11/2020).
Untuk sementara warga yang dievakuasi adalah kelompok rentan, yakni lansia, anak-anak, ibu hamil atau menyusui, orang sakit dan disabilitas.
Mereka berada di TEA dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat, mulai dari wajib di-rapid test, memakai masker dan tinggal di sekat-sekat pembatas antarkeluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.