KOMPAS.com - Sejumlah warga di Balerante, Klaten, Jawa Tengah, yang dianggap rentan saat terjadi erupsi Merapi, mulai dievakuasi.
Warga yang rentan itu, menurut Pemerintah Kabupaten Klaten, adalah anak-anak, wanita hamil dan lanjut usia (lansia).
Selain di Klaten, sejumlah warga di Magelang juga telah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara.
Baca juga: Intensitas Kegempaan Gunung Merapi Dilaporkan Terus Meningkat
Sementara itu, juru kunci Gunung Merapi Mas Kliwon Suraksohargo Asihono meminta warga di sekitar lereng Merapi untuk lebih waspada dan mematuhi anjuran pemerintah.
Untuk diketahui, status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditingkatkan dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Berikut ini fakta terkini kondisi Gunung Merapi:
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Klaten, Sip Anwar dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020), ada sekitar 150 warga telah dievakuasi.
Hal itu dilakukan, menurut Sip Anwar, untuk antisipasi jika terjadi erupsi Gunung Merapi.
"Prinsip saya mengedepankan persuasif kepada warga masyarakat. Harapan kita iya bisa kita ajak untuk turun karena keselamatan itu yang utama," ujar dia.
Seperti diketahui, petugas mengevakuasi warga di Desa Balerante yang masuk wilayah rawan.
Warga ditempatkan sementara di Kantor Desa Balerante karena lokasi itu berjarak sekitar 9 kilometer sehingga jarak aman dari Merapi.
Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Warga Rentan di Klaten Mulai Dievakuasi
Dilansir dari Antara, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto, menyebut telah mengevakuasi warga di sejumlah titik.
"Kemarin ada 607 pengungsi, saat ini jadi 635 orang. Tambahan 28 pengungsi ini berasal dari Desa Ngargomulyo dan Paten, Kecamatan Dukun," katanya saat meninjau pos pengungsian Merapi di Balai Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan di Magelang, Sabtu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.