Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Peredaran Pupuk yang Diduga Palsu di Tulungagung, Polisi Periksa 3 Saksi

Kompas.com - 06/11/2020, 23:25 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Satreskrim Polres Tulungagung menyelidiki pengedar pupuk yang diduga palsu di wilayah Tanggunggunung, Tulungagung, Jawa Timur.

Polisi telah mengamankan 19 karung pupuk yang diduga palsu tersebut.

Baca juga: Ibarat Seperti Jatuh Tertimpa Tangga, Harga Hasil Tani Sudah Murah, Pupuk Masih Saja Sulit

"Kasus ini sedang kami dalami, sedang menyelidiki. Sedangkan pupuk yang diduga palsu sudah kami amankan sebanyak 19 karung pupuk, dengan masing-masing karung berisi sekitar 50 kilogram," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ardyan Setyantoro dikutip dari Antara, Jumat (6/11/2020).

Sejauh ini, polisi telah memeriksa tiga saksi. Mereka terdiri dari dua petani yang menjadi korban dan seorang penjual pupuk yang diduga palsu itu.

"Kami akan menguji di laboratorium untuk mengetahui apakah pupuk itu asli atau tidak," katanya.

Sampai saat ini, polisi belum menemukan peredaran pupuk palsu di tempat lain. Polisi baru mendapat informasi tentang pupuk palsu di Desa Ngrejo karena petani heboh dengan tanaman jagung yang menguning usai diberi pupuk.

Ketua Gapoktan Argo Lestari Desa Ngrejo Samsuri mengatakan, petani hanya mengetahui pupuk tersebut dijual di salah satu pengepul jagung di desa itu.

Baca juga: Pupuk Palsu Beredar Menjelang Masa Tanam, Buat Tanaman Petani Menguning

"Saat beli kami (petani) tidak tahu apakah itu asli atau palsu. Meskipun sempat curiga karena jahitan pada kemasan luar terlihat berbeda, warna NPK gelap dan lembek," katanya.

Petani membeli pupuk itu seharga Rp 170.000 hingga Rp 190.000 per sak atau berat 50 kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com