Hanik mengatakan, letusan Gunung Merapi selanjutnya diprediksi serupa dengan erupsi tahun 2006.
Meski bersifat effusif atau lelehan, tetap ada potensi letusan yang bersifat eksplosif.
Potensi erupsi eksplosif ini terlihat lebih nyata tahun ini.
Kendati belum muncul kubah lava di puncak Merapi, tetapi aktivitas vulkanik saat ini sudah melampaui kondisi menjelang muncul kubah lava seperti tahun 2006 lalu.
"Di sini kami menyampaikan kemungkinan adanya eksplosif karena data-data itu. Tetapi ini masih bagian karakternya Merapi," kata dia.
Baca juga: Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Ganjar: Warga Tak Usah Panik, Tetap Waspada
"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," kata Hanik.
Adapun, perkiraan daerah bahaya meliputi beberapa wilayah di Provinsi DIY dan Jawa Tengah.
Di DIY ada di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan Cangkringan, meliputi Desa Glagaharjo (dusun Kalitengah Lor), Kepuharjo (Dusun Kaliadem), Umbulharjo (Dusun Pelemsari).
Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Boyolali dan Klaten.
Di Kabupaten Magelang yakni Kecamatan Dukun meliputi Desa Ngargomulyo, Krinjing, dan Paten.
Di Boyolali yakni Kecamatan Selo yang meliputi Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah.
Sedangkan Klaten yakni Kecamatan Kemalang, meliputi Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante.
Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Siapkan Barak Pengungsian