Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Status Gunung Merapi Naik Jadi Siaga, Kondisi, Ancaman Bahaya hingga Mitigasi Bencana

Kompas.com - 06/11/2020, 06:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

6. Aktivitas wisata dan tambang dihentikan

Naiknya status Gunung Merapi membuat aktivitas wisata dan tambang dihentikan.

Hal tersebut juga menjadi rekomendasi BPPTKG.

Penambangan terutama di alur sungai-sungai berhulu di Gunung Merapi harus dihentikan.

Kemudian pelaku wisata, termasuk kegiatan pendakian pun distop.

Ganjar pun memberi peringatan tegas perihal hal ini.

"Semuanya saya berikan peringatan keras untuk jangan beraktivitas dulu, selama ini ada peningkatan status," tandas dia.

Baca juga: Status Gunung Merapi Siaga, Pemkab Boyolali Siapkan 100.000 Masker

7. Pengungsian siap

Kawah Gunung Merapi dilihat dari Kali Talang Klaten menggunakan lensa zoom.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Kawah Gunung Merapi dilihat dari Kali Talang Klaten menggunakan lensa zoom.
Pemerintah daerah yang diperkirakan terdampak telah menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian.

Pemkab Sleman Yogyakarta bahkan telah menunjuk dua lokasi sebagai tempat berdirinya barak pengungsian.

Lokasi tersebut berada di wilayah Kapenawon Cangkringan, yakni Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo dan Dusun Gayam, Desa Argomulyo.

Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswoyo mengatakan, pengungsian diprioritaskan bagi warga yang dianggap rentan, namun dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Barak ini (Kalitengah Lor) bisa menampung 400 orang maka separuhnya diisi. Sehingga jika 100 orang diungsikan masih cukup," katanya.

Adapun, waktu pengungsian akan dimulai pada Jumat (6/11/2020).

Selain warga rentan, mereka akan diungsikan saat status Gunung Merapi naik menjadi awas.

Sedangkan di wilayah Jawa Tengah, Ganjar meminta supaya bupati dan wali kota menyiapkan dengan baik lokasi pengungsian.

Lantaran masih kondisi pandemi, ia menegaskan lokasi pengungsian harus menerapkan protokol kesehatan.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com