Tak lama kemudian dia mendengar 2 kali tembakan. Dia tak sempat merekam video karena seseorang yang ada di dalam mobil Avanza hitam yang terparkir di pinggir jalan melarangnya.
"Jadi ada orang dari dalam mobil teriak, melarang jangan merekam. Tak nampak mukanya karena hanya buka jendelanya sedikit saja terus ditutup," katanya.
Ia mengatakan usai menembak, pelaku langsung keluar dan masuk ke mobil Avanza yang menunggu di pinggir jalan lalu melarikan diri
Baca juga: Ingin Bunuh Polisi, Pria Ini Tembak Kepala Korban tetapi Peluru Tak Meledak
Saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (31/11/2020) sore, KMS mengaku menyerahkan diri ke Polsek Percut Sei Tuan setelah menembak seorang polisi di bengkel.
Dua hari setelah menyerahkan diri, KMS bercerita jika kakinya ditembak dengan kondisi matanya tertutup.
"Dua hari setelah. (Di mana ditembak) saya tidak tahu lokasinya," katanya
"Berikut menyerahkan senjata api yang saya ambil untuk menembak saudara Robin. Saya menyerahkan diri di Desa Sampali lalu dibawa ke Polsek Percut Sei Tuan," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengakui jika KMS ditembak karena ia sempat merebut senjata anggota kepolisian saat ditangkap.
Baca juga: Penembak Polisi di Medan Ternyata Eks Brimob, Dipecat gegara Melawan Komandan
"Pengakuan ditembak? Ya silakan aja. Kan memang kita tembak. Karena berusaha merebut senjata anggota dan kita tidak mau risiko karena yang bersangkutan berniat menghabisi, seperti yang saya sampaikan tadi."
"Menghabisi anggota Polri yang sudah terluka tembak. dikejar sama dia, dikepung dengan saudara Ameng, Endang dan Hatta," katanya.
Ia juga mengatakan jika KMS adalah pecatan Brimob. Dia diberhentikan secara tidak hormat dari Brimob karena melawan komandan kompi sekitar 21 tahun yang lalu.
Baca juga: Pelaku Pungli Rampas Pistol dan Tembak Polisi, Kini Buron
"Pengakuanya seperti itu. Cuma lihat saja sendiri, layak tidak menjadi anggota Brimob. Pengakuannya pecatan anggota Brimob tahun berapa itu," ujar Riko sambil melihat ke arah KMS yang ada di sebelah kirinya.
Saat itu, KMS menjawab dengan pelan 'tahun 1999'.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan