JEMBER, KOMPAS.com – Dr Dewi Prisca Sembiring merupakan dokter spesialis jiwa di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Koesnadi Bondowoso.
Selama pandemi Covid-19, tugasnya bertambah, yakni mengobati pasien Covid-19 yang mengalami depresi.
Tak mudah mengobati pasien Covid-19 yang mengalami depresi. Apalagi, pasien tersebut memang warga yang sakit jiwa.
“Pasien terakhir ini justru pasien sakit jiwa yang terkena Covid-19, agak sulit penanganannya,” kata Dewi, kepada Kompas.com, via telpon Rabu (4/11/2020).
Dia mengatakan, ada dua warga sakit jiwa yang tertular virus coronadi RSD dr Koesnadi, yakni mengalami skizofrenia paranoid.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Kaltim Capai 81,2 Persen
Pihak rumah sakit sempat kesulitan untuk menempatkan pasien tersebut, sebab ruang isolasi terbatas.
“Pasien pertama dipindah ke ruang isolasi krisan, namun akhirnya pasiennya kabur,” ungkap dia.
Sampai sekarang, pasien tersebut masih belum kembali dan tidak diketahui kondisinya.
Sedangkan pasien kedua juga mengalami skizofrenia yang sudah tidak dikehendaki keluarganya. Pihak keluarga tidak bisa dihubungi sehingga pihak rumah sakit kesulitan.
“Dia sudah sakit sudah lama, namun kontrol tidak teratur sehingga kumat-kumatan,” papar dia.
Dr Dewi menuturkan, awalnya pasien Covid-19 yang masuk ke RS ditangani oleh dokter spesialis paru atau penyakit dalam.
Ketika ada tanda-tanda gangguan jiwa, lalu dikonsultasikan pada dokter psikiater.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.