BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Warga Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, dihebohkan dengan video viral seorang remaja wanita berusia 14 tahun diperkosa lima orang.
Setelah ditelusuri, terungkap pemerkosaan tersebut terjadi pada Desember 2019.
“Saya malu, saya tidak tahu, tahunya dari keluarga yang sampaikan bahwa anakku ini diperkosa. Anak saya tidak pernah cerita, dia mau cerita nanti setelah beredarnya itu video, dia bilang dia takut makanya dia tidak cerita,” kata ibu korban saat ditemui di rumahnya, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Ayah Berulang Kali Perkosa Anak Kandungnya, Terbongkar Setelah Perbuatannya Direkam Tetangga
Peristiwa memilukan ini terjadi ketika korban mengenal seorang pelaku melalui media sosial.
Pelaku kemudian mengajak korban untuk pergi di acara keramaian pada malam hari.
“Setelah dijemput katanya mau jalan-jalan di sekitar desa, namun justru keluar dari kampung dan tersangka menghubungi temannya untuk standby di lokasi,” ujar seorang anggota keluarga korban lainnya, RM.
Korban dibawa pelaku ke belakang bangunan yang tidak terpakai. Tiba dilokasi, telah ada empat pelaku lainnya.
Korban kemudian diancam dibunuh jika tidak mengikuti keinginan para pelaku. Para pelaku kemudian memperkosa dan mencabuli korban secara bersama-sama.
Baca juga: Siswi SMA Buat Status Ingin Bunuh Diri di Medsos, Ternyata Korban Pemerkosaan Kakak Ipar Sejak SD
Bukan itu saja, para pelaku secara bergantian merekam aksi bejatnya dan mengeluarkan kata-kata yang tak pantas terhadap korban.
“Kejadiannya hampir sebelas bulan dan baru terungkap minggu lalu. Kita sudah melapor ke Polres Buton dan penyelidikan dan penyidikan sudah selesai dilakukan. Kami keluarga menunggu tertangkapnya pelaku,” ujar RM.
Menurut RM, para pelaku merupakan warga desa tetangganya, dan sering terjadi konflik antara kedua desa tersebut.
Baca juga: Murung di Rumah, Seorang Remaja Putri Ternyata Jadi Korban Pemerkosaan 2 Pemuda
Sementara itu, Wakapolres Buton, Kompol La Umuri, mengatakan laporan keluarga korban sedang diselidiki.
“Kita masih tetap berjalan untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka. Sudah beberapa malam, anggota sudah berjalan namun belum ada hasil,” ucap La Umuri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.