Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarahan Warga Medan soal Kartun Nabi, Turun dari Mobil untuk Injak Poster Presiden Perancis hingga Ajak Boikot Produk

Kompas.com - 31/10/2020, 09:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Sikap Presiden Perancis Emmanuel Macron yang membela penerbitan kartun Nabi Muhammad menuai kemarahan warga Medan.

Di depan Masjid Al Jihad di Abdullah Lubis Medan, Jumat (30/10/2020) siang massa melakukan aksi unjuk rasa untuk memprotes tindakan Macron.

Mulai dari ajakan boikot produk hingga menginjak-injak poster Macron dilakukan oleh para pengunjuk rasa.

Injak poster wajah Macron

Poster bergambar wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron diinjak sejumlah orang di depan Masjid Al Jihad, Medan di Jalan Abdullah Lubis pada Jumat (30/10/2020) sore tadi. Mereka mengecam pernyataan Presiden Macron karena dinilai menghina Nabi Muhammad.KOMPAS.COM/DEWANTORO Poster bergambar wajah Presiden Prancis, Emmanuel Macron diinjak sejumlah orang di depan Masjid Al Jihad, Medan di Jalan Abdullah Lubis pada Jumat (30/10/2020) sore tadi. Mereka mengecam pernyataan Presiden Macron karena dinilai menghina Nabi Muhammad.
Dalam unjuk rasa tersebut, beberapa orang meletakkan poster bergambar Presiden Perancis di jalan raya.

Poster sengaja diletakkan di tempat itu agar dapat dilindas oleh kendaraan yang melintas.

Bahkan, tak sedikit pengendara yang berhenti sejenak dan turun dari mobil hanya untuk menginjak poster Macron.

Beberapa orang pun terlihat melompat-lompat di atas gambar wajah Presiden Perancis tersebut.

Baca juga: Kecam Pernyataan Emmanuel Macron, Umat Islam Semarang Serukan Boikot Produk Perancis

 

Ilustrasi boikotShutterstock.com Ilustrasi boikot
Ajakan boikot produk

Aksi ajakan memboikot produk Perancis juga dilakukan oleh warga.

Warga memasang spanduk yang bertulis "Sumatera Utara Boikot Produk Perancis."

Mereka juga membawa tas kemudian merusaknya dengan pisau sebagai simbol boikot.

Seorang pengunjuk rasa kemudian membanting tas merah marun itu sembari berteriak,"Kami rela mati demi Rasulullah."

Baca juga: Menag Kecam Pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron

Kartun Nabi dan pernyataan Macron disebut penghinaan paling berat

Sebuah toko di Tripoli, Libya, memasang wajah Presiden Perancis Emmanuel Macron sebagai alas lantai guna panduan pembatasan sosial. Langkah itu mereka lakukan sebagai bentuk protes atas keputusan Macron yang membela penayangan kartun Nabi Muhammad.Reuters via Daily Mail Sebuah toko di Tripoli, Libya, memasang wajah Presiden Perancis Emmanuel Macron sebagai alas lantai guna panduan pembatasan sosial. Langkah itu mereka lakukan sebagai bentuk protes atas keputusan Macron yang membela penayangan kartun Nabi Muhammad.
Aksi warga ini dilatarbelakangi pernyataan Presiden Perancis Emmanuel Macron yang membela penerbitan kartun Nabi Muhammad atas dasar kebebasan berbicara.

Padahal, umat Islam sangat menentang hal tersebut.

Pernyataan Pemerintah Perancis itu menyusul adanya kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah di Perancis setelah memperlihatkan kartun Nabi Muhammad pada murid-muridnya sebagai bagian dari pelajaran kebebasan berbicara.

Pengunjuk rasa di Medan mengatakan, kartun nabi serta pernyataan Macron adalah penghinaan besar.

"Zaman ini kami mendengarnya (penghinaan), dan bagi kami itu penghinaan yang paling berat. Ayah kita saja dihina kita tak terima. Bagi kami tidak ada cara lain. Hanya inilah yang bisa kami lakukan," ucap Bunda Roni, salah satu pengunjuk rasa.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com