Video singkat itu dibuat dengan tujuan agar warga Solo mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi wabah Covid-19.
Instagramnya tersebut yang mengelola bukan dirinya secara langsung. Rudy mempercayakan kepada dua stafnya, yakni ajudan dan humas protokol.
Meski demikian, semua dokumentasi foto kegiatan yang diunggah di akun Instagram tetap melalui filter dirinya. Ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Saya kepengin pendekatan lewat sosmed ini beda. Sehari-hari menyapa masyarakat secara langsung, namun sekali tempo menyapanya lewat medsos (Instagram)," kata Rudy, ditemui Kompas.com di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
"Tujuan utama saya bukan untuk pencitraan, yang penting itu dulu. Tujuan utama saya adalah bagaimana upaya untuk memberikan sapaan ini bukan harus langsung. Lewat medsos pun bisa," sambung dia.
Rudy selalu meminta kepada stafnya untuk mengunggah dokumentasi foto kegiatan dirinya ke Instagram. Semua kegiatan yang diunggah untuk kepentingan masyarakat.
"Dan, saya memberikan gambaran bahwa saya melayani masyarakat dengan lurik ini, lurus dalam pengabdian dan ikhlas dalam pelayanan ini tidak berharap apa yang saya dapatkan dari masyarakat. Namun, bagaimana masyarakat dengan sebaik-baiknya sesuai harapan minimal masyarakat," ujar dia.
Baca juga: Gaya Bermedia Sosial Ganjar Pranowo: Sosialisasi Kebijakan hingga Menerima Kritik Nyinyir
Rudy menyampaikan dirinya selalu menyampaikan pesan moral kepada publik lewat Instagram.
Pesan tersebut mengarah kepada bagaimana mengelola Kota Solo ini dengan cara gotong royong.
Meskipun aktif bermedia sosial, namun Rudy mengklaim reaksi media sosial tersebut tidak berpengaruh terhadap kebijakan yang dia buat.