Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Icah Tewas dengan Telinga Berdarah, Diduga Korban Perampokan, Tetangga Sempat Dengar Teriakan

Kompas.com - 30/10/2020, 19:33 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang nenek 66 tahun bernama Cahaya, ditemukan tewas di rumahnya di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah,

Ia ditemukan tewas di dapur pada Jumat (30/10/2020) dengan kondisi tertelungkup miring ke kanan. Selain itu telinga kiri nenek yang akrab dipanggil Icah itu berdarah dan gigi palsunya terlepas.

Diduga perempuan yang akrab dipanggil nenek Icah  adalah korban perampokan karena sejumlah barang di rumahnya hilang. Selama ini nenek Icah tinggal seorang diri.

Baca juga: Seorang Nenek yang Hidup Sebatang Kara Tewas Dibunuh, Sejumlah Barang Hilang

Erna tetangga nenek Icah adalah orang pertama yang menemukan mayat nenek 66 tahun itu.

Jumat pagi dia datang ke rumah nenek Icah untuk mengantarkan ikan kesukaan sang nenek. Namun saat dipanggil-panggil, tidak ada sahutan dari dalam rumah.

Karena khawatir terjadi apa-apa, Erna memanggil sepupunya yang bernama Nato yang juga tetangga korban.

"Saat kami gedor tidak ada suara, akhirnya kami buka pintunya. Saat kami temukan, tubuhnya sudah dingin. Mungkin saat itu sudah meninggal," kata Erna.

Baca juga: Mayat Pria di TPA Punggur Batam, Tangan Terikat dan Diduga Dibunuh

Sementara Nato jika mereka memutuskan untuk membuka pintu rumah.

"Selama ini beliau memang sudah berpesan kepada kami agar selalu menengok beliau. Saya sering memanggil beliau melalui jendela dan selalu disahut. Biasanya setiap setelah subuh sampai pagi, beliau menonton televisi, tapi tadi tidak ada suara sama sekali," kata Nato.

Sementara Erna mengaku tak berani melihat mayat nenek Icah.

"Saya tidak berani melihat lagi, katanya ada luka lebam dan berdarah pada mata. Tadi saya langsung melaporkan itu kepada warga lain. Ada ketua RT juga tadi," kata Erna.

Baca juga: Video Viral Seorang Nenek Dipukul Saat Berteduh, Polisi Lakukan Penyelidikan

Tinggal seorang diri

Sementara itu Durahman sang adik bercerita jika kakaknya, nenek Icah selama ini tinggal seorang diri.

Ia mengaku sempat khawatir dengan keadaan sang kakak. Namun nenek Icah selalu menolak jika diajak pindah.

Durahman juga bercerita jika kakaknya memiliki banyak perhiasan yang ia beli dari hasil kebun yang ia beli bersama almarhum suaminya.

Baca juga: Kisah Nenek Sumirah Makan dan Tidur di Rumah Penuh Sampah Bersama 2 Anak Gangguan Jiwa

"Ia memang banyak perhiasan karena dia memiliki banyak kebun yang dibelinya bersama almarhum suaminya. Setiap minggu ada yang mengantar uang hasilnya, tapi soal berapa banyak perhiasan dan uangnya, saya tidak pernah bertanya," kata Durahman.

Ia juga menjelaskan jika sang kakak tidak memiliki anak kandung dan memiliki anak angkat seorang perempuan yang kini tinggal terpisah.

Namun ia tak mengetahui keberadaan sang anak angkat yang sudah berkeluarga.

Durahman berharap polisi bisa segera menangkap pembunuh sang kakak dan pihak keluarga sangat terpukul atas kejadian itu.

Baca juga: Gantung Diri, Seorang Pemuda Tinggalkan Pesan di Buku Tabungan: Buat Nenek, Terima Kasih...

Sementara itu Kepala Polres Kotawaringin Timur, AKBP Abdoel Harris Jakin membenarkan kejadian tersebut.

Ia menduga jika nenek Icah adalah korban perampokan.

"Kami menduga almarhumah ini adalah korban pencurian dengan kekerasan karena ada beberapa barang berharga milik almarhumah yang hilang. Untuk sementara yang diketahui barang yang hilang berupa perhiasan," kata Abdoel Harris Jakin, di Sampit, Jumat (30/10/2020) seperti dilansir Antara.

Baca juga: Mabuk, Ayah Kandung Cekik Bayi 5 Bulan, Tubuh Korban Kaku Saat Diselamatkan Nenek

Ia mengatakan sekitar pukul 04.30 WIB, ada warga yang sempat mendengar suara teriakan dan suara seperti benda berat yang jatuh.

Beberapa jam kemudian, warga menemukan jenazah nenek Icah.

"Selama ini almarhumah tinggal sendirian di rumah ini. Kami mohon doa restu. Bismillah. Semoga bisa kami ungkap secepatnya," kata Jakin.

SUMBER: KOMPAS.com (Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com