BANDUNG, KOMPAS.com – Pemuda berusia 24 tahun, Theodorus Primaxylxla Jodimarlo menyambut Kompas.com dengan senyuman di kantornya, daerah Arcamanik, Kota Bandung.
Tak banyak bicara, pemuda yang akrab disapa Jodi ini menyuguhkan green juice yang ternyata jus pakcoy sehat. Usaha barunya yang dibuka sejak pandem Covid-19 ini.
Jodi terbilang ramah. Ia selalu menyunggingkan senyum, termasuk saat menceritakan jatuh bangun dan cibiran orang saat membangun bisnisnya.
Pemuda lulusan Universitas Maranatha ini merupakan pemilik Joditama Leisure yang bergerak di bidang tour and travel. Ia juga memiliki Rex Trans.
Tak hanya itu, ia merintis usaha di bidang photo videography, musik, dan terakhir rex farm mulai dari jus pakcoy, media tanam, hingga sayuran.
“Awalnya saya tidak ada ketertarikan menjadi pengusaha di bidang pariwisata. Mindset saya masih bekerja di perusahaan besar,” tutur dia.
Baca juga: Cerita Ki Tarka, Bertahan di Tengah Pandemi dengan Terjemahkan Naskah Kuno
Namun sejak kecil ia kerap melihat ayahnya yang menjadi pengusaha di bidang pariwisata. Tanpa disadari, ayahnya menjadi contoh untuk dirinya.
Menginjak semester 4, ia membantu usaha sang ayah. Ia lalu menemukan ketertarikan di bidang yang masih bersinggungan dengan bisnis sang ayah.
“Saya tertarik pada dunia transportasi pariwisata. Sejak kecil saya suka bus. Mulai dari bermain dengan dus odol, hingga senang diajak jalan-jalan pakai bus Damri,” ucap dia.
Pria kelahiran Bandung, 8 juli 1996 ini akhirnya mendirikan perusahaan otobus saat lulus kuliah. Passion-nya inilah yang menjadi penyemangat.
"Itu yang menjadi penyemangat dan tujuan saya. Pada akhirnya sejak lulus kuliah, saya membuat perusahaan sendiri untuk menunjang itu," katanya.
Memiliki beberapa usaha di usia muda membuatnya kerap diremehkan. Baik oleh teman sebaya ataupun rekan-rekan yang sudah senior di bidangnya.
Kebetulan, Jodi orang yang senang mengobrol dan berdiskusi. Ia tak malu bertanya dan mengeksplor serta mencari jawaban dari keingintahuannya.
“Dulu, orang-orang seakan meremehkan posisi saya sebagai pengusaha, mungkin karena mereka tidak tahu tanggung jawab dan beban yang dimiliki seorang pengusaha terhadap perusahaan dan pegawainya,” ucap dia.
Namun ia tidak begitu menghiraukan. Ia hanya selalu memacu diri supaya bisa lebih bijaksana.