Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bertahan di Masa Pandemi, Bos Travel Beralih Jualan Jus Buah

Kompas.com - 28/10/2020, 12:21 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Membuktikan pada orang lain di kemudian hari bahwa dirinya bisa menjadi seseorang yang bisa memotivasi orang lain untuk menjalankan apa yang mereka suka, dan mengejar cita-citanya.

Pandemi Covid-19

Saat tengah asyik-asyiknya berbisnis, Covid-19 melanda Indonesia. Bukan hanya usahanya yang tutup, perusahaan ayahnya, Joseph Sugeng Irianto, juga berhenti.

Saat itu, mobil Jodi dijual. Ayahnya pun stres karena banyaknya uang di luar yang tidak kembali.

Melihat kondisi sang ayah, Jodi terus memberi semangat. Ia pun mengajak ayahnya melakukan bisnis baru agar tetap bertahan di masa pandemi.

Hingga keluarlah ide hidroponik, mengikuti hobi bercocok tanam sang ayah yang sempat ditinggalkan.

Pada awalnya ia dan Joseph menanam kangkung. Hasilnya dikonsumsi sendiri dan dibagikan ke tetangga. Lama kelamaan tetangga mulai menolak diberi, mereka ingin membeli.

Karena tak mau menjual, ia dan Joseph mempersilakan tetangga untuk memetik sepuasnya berapa pun uang yang diberikan.

Jodi kemudian membuat program untuk memberikan minuman segar sehat pada penyewa kendaraan. Tadinya ia akan memberikan jus buah buatan temannya.

Namun setelah dihitung ongkosnya tidak masuk. Jodi pun memutuskan untuk memberikan jus pakcoy, tanaman yang akhirnya menggantikan posisi kangkung di rumahnya.

Jodi mencoba berbagai komposisi buah dan takaran hingga akhirnya tercipta jus pakcoy sehat yang sekarang dijualnya.

“Tiap hari bikin, coba. Bikin lagi, coba lagi. Adiknya Jodi pun dipaksa minum jus, sampai menemukan formula yang pas,” ucap dia.

Baca juga: Demi Bertahan di Masa Pandemi, 2 Ibu Ini Gendong 18 Kg Ubi untuk Dijual Keliling, Kadang Tak Laku

Ada beberapa jenis jus pakcoy yang dibuatnya. Untuk bahan campuran ia menggunakan nanas, apel, lemon, leci, kiwi, dan lainnya.

Karena tidak menggunakan bahan pengawet, minumannya hanya tahan 3 hari. Harganya Rp 15.000 per 350 mili liter. Ada juga yang membeli dalam bentuk literan.

“Sehari terjual 20 botol, belum banyak. Sekarang ada juga beberapa outlet yang minta agar dititip di tempatnya, termasuk pesanan dari Jakarta,” ungkap dia.

Ia optimistis jusnya banyak disukai. Karena jus buatannya mengandung banyak vitamin seperti C, E, hingga K.

Ke depan, Jodi ingin terus mengembangkan dan merealisasikan apa yang disukainya sedari kecil, yaitu memberikan lapangan kerja bagi orang-orang yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com