Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/10/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Neng Yeti (33) ditemukan tewas dengan luka sayat di kamar kontrakannya di Kampung Cibeureum, Desa Sadu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung pada Sabtu (17/10/2020).

Mayat perempuan yang baru saja menggelar syukuran hamil 7 bulan itu ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB.

Dari hasil pemeriksaan polisi, Neng Yeti dibunuh oleh Sutarman (47) suami siri Neng Yeti. Setelah buron selama enam hari, ia ditangkap rumah salah satu temannya di Jawa Tengah.

Baca juga: Suami yang Bunuh Istrinya Hamil 7 Bulan Terancam 15 Tahun Penjara

Tetangga yang curiga

Mayat Yeti ditemukan pertama kali oleh saksi Dede. Sabtu sore, Dede pergi ke rumah kontrakan Yeti untuk menawarkan makanan.

Dede curiga karena sejak Sabtu pagi, Neng Yeti tidak terlihat. Padahal biasanya setiap pagi Neng Yeti membeli sarapan di tempat Dede.

Saat tiba di rumag kontrakan, Dede mamanggil Neng Yeti namun tak ada jawaban. Dede pun semakin curiga karena pintu kontrakan Neng Yeti terkunci.

Baca juga: Ini Pengakuan Pria yang Bunuh Istrinya Saat Sedang Hamil 7 Bulan

Ia kemudian memanggil Mulyadi penjaga kontrakan untuk mengecek kamar Neng Yeti. Saat pintu dibuka, dua orang tersebut melihat Neng Yeti tewas terlentang di dalam kamar

Mereka pun segera melaporkan penemuan tersebut ke RW dan polsek setempat. Dari hasil penyelidikan sementara, ditemukan luka sayatan di bagian dagu sebelah kiri dan luka lebam di wajah korban.

Baca juga: Pembunuh Wanita Hamil 7 Bulan di Bandung Ternyata Suami Siri, Pelaku Juga Bawa Kabur Harta Korban

Terdengar tendangan berkali-kali

IlustrasiKOMPAS/TOTO SIHONO Ilustrasi
Sementara itu saksi Wiwin bercerita sehari sebelum ditemukan tewas, tetangganya tersebut sempat melihat duduk di dalam rumah sambil menonton televisi.

Sabtu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, Wiwin mendengar ada suara teriakan dari kontrakan Neng Yeti.

Selain itu ia mendengar ucapan istighfar dan suara tendangan pintu berkali-kali. Menurut saksi Wiwin, kegaduhan di rumah kontrakan Neng Yeti terjadi sekitar 30 menit.

Baca juga: Terdengar Suara Istigfar dan Pintu Ditendang Berkali-kali, Wanita Hamil 7 Bulan Ditemukan Tewas

Menurut Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan kepada polisi, saksi Wiwin berkata setelah mendengar kegaduhan tersebut, ia mendengar suara mual dan batuk di kamar mandi.

"Terdengar menyebut astagfirullahaladzim, dan terdengar suara tendangan pintu kamar kontrakan korban berkali-kali," ucap Hendra dalam pesan singkat, Kamis (22/10/2020).

Hingga kemudian Neng Yeti ditemukan tewas pada Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB.

Baca juga: Wanita Penghuni Kontrakan yang Tewas di Bandung Ternyata Hamil 7 Bulan

Dibunuh suami siri karena minta lihat isi ponsel

Ilustrasi tewasSHUTTERSTOCK Ilustrasi tewas
Neng Yeti dibunuh oleh Sutarman (43) suami yang menikahinya secara siri sejak setahun terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com