Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pendaki Berfoto Bugil, Dilaporkan ke Polisi | Pedagang Mainan Bayar Pajak Pakai Uang Koin

Kompas.com - 24/10/2020, 05:45 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Dua orang pendaki berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Foto itu mengejutkan warganet lantaran tempat tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Sedangkan di Bandung, seorang wanita hamil 7 bulan tewas di rumah kontrakannya

Sebelum mayatnya ditemukan, warga sempat mendengar suara istigfar dan pintu ditendang berkali-kali.

Berikut lima berita populer nusantara yang menjadi perhatian pembaca Kompas.com:

Baca juga: Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki

1. Dua pendaki berfoto bugil di Gunung Gede Pangrango

Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat.shutterstock/Dede Sudiana Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat.
Pengelola Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) melaporkan dua pendaki yang befoto bugil ke polisi.

Foto bugil itu sebelumnya telah tersebar hingga menghebohkan warganet.

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto menjelaskan, foto bugil diambil di Alun-alun Suryakencana, kawasan TNGGP.

Padahal kawasan itu dianggap sakral bagi masyarakat sekitar.

"Lokasi tersebut dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur," kata dia.

Mereka mendesak dua pendaki tersebut meminta maaf secara terbuka lantaran telah melanggar aturan.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," ujar Wahju.

Baca juga: 4 Fakta Foto Bugil Pendaki di Gunung Gede, Dilaporkan ke Polisi dan Dikecam Warganet

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi

2. Terdengar suara istigfar dan tendangan pintu, wanita hamil 7 bulan ditemukan tewas

Seorang wanita yang hamil 7 bulan, Neng Yeti (33) ditemukan tewas di kontrakannya, Jalan Kampung Cibeureum, Desa Sadu, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (17/10/2020).

Jumat malam sebelum mayat Yeti ditemukan, warga mendengar suara-suara tak wajar dari rumah korban.

Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan menyebut, salah satu saksi bernama Wiwin masih melihat korban menonton televisi pada hari Jumat.

Kemudian, pada Sabtu pukul 01.00 WIB, saksi mendengar suara dari rumah korban.

Suara yang didengar seperti pertengkaran. Setelah itu, Wiwin juga mendengar suara istigfar.

"Terdengar menyebut Astagfirullahaladzim, dan terdengar suara tendangan pintu kamar kontrakan korban berkali-kali," ucap Hendra dalam pesan singkat, Kamis (22/10/2020).

Kejadian itu diperkirakan terjadi selama sekitar 30 menit.

Kemudian terdengar juga suara seperti orang mual dan batuk-batuk.

Rupanya Yeti diketahui dibunuh oleh suami sirinya lantaran masalah kecemburuan. Pelaku kini telah ditangkap oleh polisi.

Baca juga: Terdengar Suara Istigfar dan Pintu Ditendang Berkali-kali, Wanita Hamil 7 Bulan Ditemukan Tewas

3. Ketum PBNU ajukan uji materi UU Cipta Kerja ke MK

Ketua Umum PBNU Said Aqil SiradjKOMPAS.COM/A. FAIZAL Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj
KH Said Aqil Siradj, Ketum PBNU akan mengajukan uji materi ke MK.

Pengajuan ini dilatarbelakangi tidak setujunya Said terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja tersebut.

Said juga menilai, uji materi adalah sikap yang lebih tepat dibandingkan demonstrasi.

"Turun ke jalan atau demonstrasi itu bukan solusi yang tepat. Justru mudharat-nya (dampak buruknya) akan lebih besar. Tapi sikap penolakan ini kita lakukan dengan elegan bahwa ada beberapa poin yang masih merugikan kita," kata Said Aqil.

Uji materi yang ia ajukan akan menyoroti sejumlah pasal yang dinilai merugikan masyarakat.

Bukan hanya terkait buruh namun juga ada masalah ketahanan pangan, minerba hingga pendidikan.

Baca juga: Sebut Demonstrasi Bukan Solusi Tepat, Ketum PBNU Akan Ajukan Uji Materi UU Cipta Kerja ke MK

 
BAYAR PAJAK-- Nursam Romdoni, pedagang mainan dan aksesoris wanita asal Kelurahan Kertosari, Kecamatan Ponogoro, Kabupaten Ponorogo membayar pajak mobil dengan uang koin yang dikumpulkan dalam setahun.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI BAYAR PAJAK-- Nursam Romdoni, pedagang mainan dan aksesoris wanita asal Kelurahan Kertosari, Kecamatan Ponogoro, Kabupaten Ponorogo membayar pajak mobil dengan uang koin yang dikumpulkan dalam setahun.
4. Pedagang mainan bayar pajak pakai uang koin

Seorang pedagang mainan dan aksesoris wanita di Kelurahan Kertosari, Ponorogo bernama Nursam Romdoni membayar pajak mobil pikapnya dengan uang koin.

Rupanya, uang-uang tersebut ia kumpulkan selama satu tahun.

Romdoni menggunakan galon kosong sebagai wadah koin yang ia sisihkan dari hasil berjualan mainan.

Koin yang dikumpulkan mulai dari pecahan Rp 100 hingga Rp 1.000. Jumlah total uang koin yang dikumpulkannya sebesar Rp 1,2 juta.

"Sehari kadang Rp 10.000, kadang enggak ada sama sekali. Uang itu saya masukkan ke galon air," tutur dia.

Hal unik ini dilakukan Romdoni sebagai pesan bagi para pejabat untuk tak mengorupsi uang rakyat.

"Jadi tolong orang-orang yang di atas seperti pejabat tolong jangan sampai disalahgunakan. Ini (uang pajak) kan amanah dari masyarakat. Kami disuruh bayar pajak juga siap,” kata Romdoni

Baca juga: Bayar Pajak Mobil Pakai Koin, Pedagang Mainan: Para Pejabat, Tolong Jangan Disalahgunakan

5. Perempuan dalam mobil terbakar dibunuh karena bisnis

Penemuan mayat terbakar di Sukoharjo.KOMPAS.com/polda jateng Penemuan mayat terbakar di Sukoharjo.

Utang dalam bisnis melatarbelakangi pembunuhan Yulia (42), seorang perempuan yang ditemukan tewas dalam sebuah mobil yang terbakar di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pembunuh adalah Eko, orang yang bekerja sama dengan Yulia dalam bisnis ternak ayam.

Di kandang ayam usaha mereka, pelaku menghabisi nyawa Yulia.

Pelaku Eko memukul korban dengan linggis sebanyak dua kali.

Mayat korban lalu dimasukkan dalam mobil dan dibakar untuk menghilangkan jejak.

"Menurut keterangan dari saksi-saksi dan pelaku, korban menginvestasikan dana untuk ternak ayam dan ada juga utang secara pribadi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Pol Wihastono.

Korban menginvestasikan uang Rp 100 juta untuk bisnis ternak ayam bersama pelaku. Kemudian, pelaku juga berutang Rp 45 juta pada Yulia.

Sehingga total, uang korban yang dibawa oleh pelaku sejumlah Rp 145 juta.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Agie Permadi, Firman Taufiqurrahman, Andi Hartik, Muhlis Al Alawi, Riska Farasonalia | Editor: Farid Assifa, Abba Gabrilin, Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com