Menurut Ranasika, Aliansi Bali Tidak Diam memang pernah menyebarkan pamflet ajakan demonstrasi pada 22 Oktober 2020.
Tetapi, pamflet itu tak berisi narasi melakukan kerusuhan.
Selain itu, pamflet yang ditempel Aliansi Bali Tidak Diam tak bertahan lama karena dirusak pihak tak bertanggung jawab.
"Anehnya, poster dari aliansi Bali Tidak Diam baru satu jam dipasang sudah banyak yang dilepas dan sengaja dirusak oleh oknum-oknum tidak dikenal," kata dia.
Baca juga: Pamflet Ajakan Demo dan Penjarahan Ditempel di Sudut Kota, Polisi Selidiki Pelaku
Sementara itu, Polresta Denpasar akan menyelidiki pihak yang bertanggung jawab di balik penempelan pamflet bernada provokatif itu.
Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Aviatus Panjaitan mengatakan, pihaknya mencari pihak yang menempel pamflet tersebut.
"Dari Krimum dan Krimsus bersama-sama Polresta kita sudah lakukan pendalaman," kata Jansen saat dihubungi.
(KOMPAS.com/Imam Rosidin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.