Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Rp 25.000, Dedek Kini Miliki Kebun Anggrek Ribuan Meter hingga Dikenal di Jepang

Kompas.com - 20/10/2020, 11:17 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Kompas TV

KOMPAS.com - Berawal dari hobinya menanam dan merawat bunga anggrek, Dedek Setya Santoso, warga asal Kota Batu, Jawa Timur, mampu menjadi pengusaha anggrek yang sukses.

Prestasinya bahkan sudah mendunia.

Dedek memiliki kebun anggrek di Desa Dadaprejo Kota Batu, dengan ribuan varietas tanaman anggrek di dalamnya.

Baca juga: Terkait Siswa SMK Nikahi 2 Gadis di Bawah Umur, KUA: Warga Tak Laporkan Pernikahan Itu

Berawal dari modal Rp 25.000, Dedek mulai membeli bibit anggrek dan menanamnya dalam gelas plastik bekas di lahan seluas 1x0,5 meter.

Namun, kini lahan kebun anggrek yang dikelolanya telah berkembang menjadi seluas 4.000 meter.

Hambatan dan tantangan tak luput dari perjuangan Dedek.

Baca juga: Hanafi Rais Kecelakaan, Luka Berat hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Ini Kronologinya

Sulitnya mendapat informasi cara menanam anggrek, membuat Dedek harus belajar otodidak.

Belum lagi orangtua yang pada awalnya belum merestui pilihannya menjadi petani anggrek.

"Awal-awal nyoba tanya ke nursery, jawabannya ini rahasia perusahaan. Jadi kita belajarnya otodidak," kata Dedek, dikutip dari Kompas TV.

Tak hanya mengelola kebun anggrek, Dedek juga kerap kali mengadakan pelatihan mengenai budidaya tanaman anggrek secara gratis dan terbuka untuk umum.

Berawal dari hobinya menanam dan merawat bunga anggrek, Dedek Setya Santoso, warga asal Kota Batu, Jawa Timur, mampu menjadi pengusaha anggrek yang sukses.Tangkapan layar KompasTV Berawal dari hobinya menanam dan merawat bunga anggrek, Dedek Setya Santoso, warga asal Kota Batu, Jawa Timur, mampu menjadi pengusaha anggrek yang sukses.

Dedek tidak mau pengalamannya dalam menghadapi kesulitan membudidayakan anggrek terulang kembali.

 

Usai pelatihan, dia membagikan masing masing peserta sebuah tanaman anggrek untuk dapat dibudidayakan kembali di rumah.

Dedek juga mengajak masyarakat sekitar untuk sama-sama membudidayakan anggrek. Namun, memang hal itu penuh perjuangan.

"Mencoba bermitra dengan masyarakat. Dari 25 berhasil satu, anggreknya mati kita kumpulkan lagi. Kita bina dan alhamdulillah jumah anggota sudah capai 100 anggota, 100 kebun," ujar Dedek.

Berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional ditorehkan oleh Dedek.

Salah satunya adalah juara tiga dalam lomba Display di Okinawa Jepang, bersama tiga orang temannya.

Ke depan dedek berharap pemerintah tak mengimpor anggrek dan memberdayakan potensi anggrek dalam negeri.

"Kita inginnya Indonesia tidak ekspor bibit lagi dan memanfaatkan potensi tanaman anggrek Indonesia sendiri," ucap Dedek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com