Sementara itu, tim pemenangaan Ngesti-Basari punya cara berbeda. Mereka mengoptimalkan telekonferensi selama kampanye.
"Untuk tim kampanye, relawan, laskar secara serentak dari 19 kecamatan dilakukan secara kontinu dengan telekonferensi," kata Ketua Tim Pemenangan Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas), Bondan Marutohening, saat dihubungi.
Menurut Bondan pola tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di antara kader pemenangan.
"Menekan penyebaran Covid-19 adalah salah satu program unggulan Ngebas, jadi penerapan protokol kesehatan harus dimulai dari anggota tim," terangnya.
Baca juga: Istri Pertama Siswa SMK di Lombok: Waktu Itu Saya Kira Dia Tamu Mau Menjenguk, Ternyata...
Menurutnya, kampanye daring dinilai lebih efektif. Sebab, seluruh anggota tim pemenangan telah melek teknologi.
"Tidak ada masalah dengan daring, kita tetap bergerak. Kalau pertemuan tatap muka juga dilakukan secara terbatas sesuai arahan dari gugus tugas," paparnya.
Sedangkan, Kordiv Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Semarang Andi Gatot Anjas Budiman menambahkan, penyelenggaraan kampanye daring mengurangi potensi pelanggaran.
"Secara umum selama kampanye, penyelenggara, peserta, dan pemilih sudah taat protokol kesehatan," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.