19 orang kontak tracing tersebut dikarantina di gedung sekolah yang masih dalam satu kawasan dengan tempat tinggal mereka.
Dari 19 orang itu, dua orang di antaranya sudah dinyatakan negatif sehingga tinggal 17 orang warga yang dikarantina.
Adapun penggunaan gedung sekolah itu merupakan inisiatif dari pihak kelurahan.
"Karena padat penduduk dan juga menggunakan kamar mandi umum sehingga kami selaku pemangku wilayah dan juga gugus tugas di wilayah Gandekan bekerja sama dengan jogo tonggo mengimbau mereka karantina mandiri yang kami siapkan di gedung sekolah," ungkap Arik.
Baca juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Masih Bebas Berkeliaran, Kapolri dan Kapolres Digugat
"Dari 17 orang yang karantina di gedung sekolah yang positif enam orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Karena enam orang itu sempat berinteraksi dengan warga karantina lain di gedung sekolah, maka seluruh warga karantina berpotensi tertular.
"Ini kita tracing kembali kita jadwalkan swab ulang. Karena yang karantina di gedung sekolah sempat kontak dengan yang positif," terang dia.
Total kasus di kawasan itu kini menjadi 10 orang positif corona, yakni empat kasus awal ditambah enam kasus dari warga yang berkontak dengan keluarga nakes.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.