Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kematian Gajah Yanti di Taman Rimba Jambi, Diduga Tetanus atau Keracunan

Kompas.com - 11/10/2020, 08:35 WIB
Rachmawati

Editor

Ditemukan terluka 35 tahun lalu

Kepala BKSDA Jambi Rahmad Saleh bercerita, Gajah Yanti disemukan di Tebo saat berusia 3 tahun.

Kala itu kaki Yanti terluka karena jeratan dan ia ditinggal oleh indukknya.

Yanti kemudian diserahkan Bupati Bungo pada Sr Sudewi, istri Gubernur Jambi Maschus Sofwan pada tahun 1985.

“Gajah ini ditemukan di Tebo,” kata dia.

Baca juga: Bukan Hanya pada Manusia, Menguap Juga Menular pada Gajah

Yanti kemudian mendapatkan perawatan intensif di kebun binatang di Jambi hingga sehat.

Pada tahun 2012, BKSDA menambah gajah jantan yang bernama Alfa yang dipasangkan dengan Yanti.

“Pada tahun 2012 BKSDA Jambi menambah gajah jantan bernama Alfa. Tujuannya untuk memenuhi kesejahteraan satwa agar dapat berkembang biak. Mereka berusaha dijodohkan namun belum berhasil,” ujar dia.

Baca juga: Buat Terenyuh, Gajah Mengais Sisa-sisa Makanan dari Sampah

Meskipun begitu, dari kondisi tubuh Yanti tergolong baik dengan skor 3,2 dan perilakunya normal.

“Tidak rewel, selera makan bagus dan jarang sakit,” kata Rahmad Saleh.

Sementara itu mengetahui pasangannya mati, Gajah Alfa sempat stres dan terus menghadap ke dinding tak mau melihat pengunjung yang datang.

Hal ini dibenarkan oleh Wisnu Wardana. Namun mahout kata Wisnu sudah menanganinya.

“Tingkat stresnya tidak terlalu berat. Tadi dibawa menyusuri jalan juga masih bisa dan masih bisa makan,” kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Robertus Belarminus, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com