Pelaku kemudian membacok tangan D. Saat peristiwa itu terjadi, korban terbangun dan membantu ibunya, lalu pelaku membacok korban di depan mata ibunya.
Saat kejadian, suami korban sedang mencari ikan di sungai.
“Setelah membacok korban, pelaku langsung lari. Bahkan membawa anak korban,” katanya.
Baca juga: Bela Ibu yang Diperkosa, Anak 9 Tahun Dibacok dan Dibawa Kabur Pelaku
Usai dinyatakan positif Covid-19, S (50), warga Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah ini, bukannya melakukan isolasi mandiri di rumah, ia malah pergi piknik ke Bali.
S, perempuan yang bekerja sebagai juru masak itu, diketahui terpapar Covid-19 sejak awal Oktober.
Dia diminta melakukan isolasi mandiri karena tidak merasakan gejala sakit. Namun, S malah memutuskan ikut piknik ke Bali bersama rombongan warga.
Dalam kegiatan piknik itu, ada 40 orang warga kampung yang juga turut serta. Mereka menggunakan kendaraan bus menuju Bali.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Mundrikatun mengatakan, rombongan berangkat tanggal 2 Oktober dan pulang pada 6 Oktober 2020.
Satgas Covid-19 Jepara langsung bertindak setelah tahu S ikut piknik ke Bali.
"S dipulangkan lebih awal dan dibawa ke Puskesmas Bangsri II," kata Mundrikatun saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (9/10/2020).
Baca juga: Diminta Isolasi Mandiri, Juru Masak Positif Covid-19 Malah Berangkat Piknik ke Bali, Ini Akibatnya
Sebuah potongan video yang memperlihatkan seorang emak-emak membawa puluhan bebek menerobos barikade polisi saat menjaga demo penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja viral di mesia sosial.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Jalan Teuku Umar, Samarinda, Kalimantan Timur, tepatnya di depan Kantor DPRD Kaltim, Kamis (8/10/2020).
Kondisi pun memanas karena polisi berusaha membubarkan massa aksi dengan gas air mata. Sementara dari arah demonstran, balasan lemparan batu mengarah ke polisi.